SOLOPOS.COM - Para pendaki yang menuju ke Puncak Gunung Lawu beristirahat di depan warung Mbok Yem di Argo Dalem beberapa waktu lalu. (Istimewa/Yeyen Choiri)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Nama Mbok Yem sudah tidak asing lagi di telinga pendaki Gunung Lawu, Karanganyar.

Mbok Yem adalah pemilik warung legendaris dengan lokasi tertinggi, hampir di puncak gunung tersebut.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Mbok Yem mendirikan warung dan tinggal di kawasan Argo Dalem tepat dibawah puncak Gunung Lawu.

Membantu Pendaki

Keberadaan warung Mbok Yem diakui sangat membantu para pendaki yang kekurangan bekal logistik saat mendaki. Apalagi fasilitas di warung itu terbilang lengkap.

Ekspedisi Mudik 2024

Semburan Lumpur 40 Meter Muncul di Grobogan, Mirip Lapindo?

Bahkan meski tidak ada jaringan listrik PLN yang sampai ke puncak, di warung Mbok Yem ada televisi, kulkas, penanak nasi, dan lampu yang menyala dan viral di dunia maya.

Panel Surya

Informasi yang diperoleh Solopos.com, energi listrik di warung Mbok Yem menggunakan panel surya yang menangkap panas matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik.

Ekspedisi Mistis Sara Wijayanto Berburu Hantu di Kota Solo Ketemu Arwah Kelaparan

Salah satu pencinta alam, Yeyen Choiri, 21, menceritakan warung Mbok Yem selalu membantu dia dan rekan-rekannya ketika mendaki Gunung Lawu.

Tak Khawatir Kelaparan

Mbok Yem yang berjualan makanan dan minuman membuatnya tak khawatir kelaparan ketika menuju ke puncak.

Kronologi Munculnya Semburan Lumpur 40 Meter di Grobogan

Lokasi warung Mbok Yem juga strategis karena berada di titik pertemuan tiga jalur pendakian via Cemoro Sewu, Comoro Kandang, dan Cetho.

“Saya memang terbantu karena warung Mbok Yem itu lokasinya strategis tepat di bawah puncak gunung. Jadi kalau ada kekurangan logistik atau teman yang sakit, kami bisa istirahat di sana dan makan atau minum,” ucap dia kepada Solopos.com, Minggu (1/3/2020).

Info Kuliner Terbaru, Klik di Sini!

Yeyen yang belum lama ini mendaki Gunung Lawu melihat perubahan di warung Mbok Yem. Di atap warung tersebut terpasang benda persegi panjang berwana hitam dengan corak kotak-kotak.

Benda itulah panel surya untuk mengonversi energi matahari menjadi listrik.

Kabar Terbaru Seputar Virus Corona

Dengan listrik dari panel surya itulah, Mbok Yem bisa menikmati acara televisi, menggunakan lampu untuk penerangan dan mengoperasikan penanak nasi.

“Mbok Yem itu kan sudah tua, jadi turun gunung hanya setahun sekali kalau pas lebaran saja. Sebagian besar hidupnya itu ada di Gunung Lawu. Makanya ada panel surya untuk listrik yang membantu Mbok Yem beraktivitas,” imbuh dia.

Ternyata Ini Foto Asli Soeharto Naik Nmax

Setahu Yeyen, sudah sekitar setahunan ini pakai panel surya itu.

Dulu Gunakan Genset

Sukarelawan Anak Gunung Lawu (AGL), Budi Santoso, mengatakan sebelum menggunakan panel surya, Mbok Yem menggunakan genset untuk menyuplai aliran listrik.

Rezim Jokowi Diprediksi Jatuh Juni Ini, Kenapa?

Namun, sejak setahun belakang, warung tersebut menggunakan panel surya untuk mengaliri listrik.



“Sepertinya itu bantuan atau apa saya kurang tahu detailnya,” terang dia.

Tapi dia mengakui adanya listrik dari panel surya di warung Mbok Yem kerap dimanfaatkan pendaki untuk mengisi ulang baterai ponsel dan lainnya.

Lowongan Kerja Terbaru, Klik di Sini!

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya