<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong> — Salah satu tempat di Boyolali yang kerap dipakai polisi untuk menggelar razia lalu lintas (mokmen) oleh Satlantas <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180528/492/918952/kasatlantas-dan-beberapa-kapolsek-boyolali-diganti" title="Kasatlantas dan Beberapa Kapolsek Boyolali Diganti">Polres Boyolali</a> adalah Jl. Pandanaran, Boyolali kota. Seperti yang terjadi pada Rabu (29/8/2018) sekitar pukul 12.00 WIB.</p><p>Saat razia, kerumunan petugas dan puluhan pengendara yang sedang diperiksa surat-surat dan kelengkapannya membuat pengendara sepeda motor lain memelankan laju kendaraan mereka.</p><p>Saat mendapatkan giliran diperiksa, pengguna jalan yang baru saja memutari simpang lima ke arah Pasar Sunggingan/Ampel ini menunjukkan surat-surat mereka. Bagi yang sepeda motornya sesuai spek dan sesuai aturan lalu lintas, mereka menghadapi petugas dengan tenang.</p><p>Sebaliknya, pengendara yang tidak membawa surat-surat kendaraan atau tunggangannya tidak sesuai spek standar atau tidak sesuai aturan <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180427/492/912963/mobil-patroli-polres-boyolali-dimodif-ala-buldoser-begini-jadinya" title="Mobil Patroli Polres Boyolali Dimodif ala Buldoser, Begini Jadinya">lalu lintas</a>, keberadaan polisi itu membuat gugup karena takut kena razia dan mendapat surat tilang.</p><p>Namun untuk berbalik arah tidak mungkin karena jalur tersebut dibatasi median jalan. Selain itu, ada polisi-polisi lain yang mengamati mereka.</p><p>Alih-alih menghindari razia, sebagian mereka biasanya langsung banting setir ke kiri alias menepi ke pinggir jalan. Mereka berpura-pura berhenti di warung lotis yang lapaknya ada di trotoar.</p><p>Agar upaya mereka mengelabui petugas semakin meyakinkan, mereka memesan beberapa menu. Ada yang memesan rujak, lotis, atau sekadar memesan jus.</p><p>Jadilah warung yang sebelumnya sepi, saat razia tiba-tiba ramai. Di sisi lain, polisi di sekitar warung pun bersikap bisaksana. <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180525/492/918460/bacok-tukang-pangkas-rambut-5-orang-diciduk-polres-boyolali" title="Bacok Tukang Pangkas Rambut, 5 Orang Diciduk Polres Boyolali">Petugas</a> membiarkan para pengunjung warung itu menyelesaikan makan siang mereka.</p><p>Selanjutnya, petugas tetap melakukan pemeriksaan terhadap mereka. Ternyata benar, hampir semua kendaraan yang mampir ke warung tersebut bermasalah.</p><p>Salah satunya Sariman, 40, warga Tulung, Klaten, yang saat itu tidak membawa BPKB maupun STNK untuk sepeda motor Yamaha Crypton yang dikendarainya.</p><p>“Saya enggak bawa surat-surat sama sekali. Terpaksa belok ke sini. Soalnya kalau ke sana [lewat razia] jelas kena [tilang]. Biar saya tunggu razia sampai selesai,” ujarnya saat di warung itu sambil meminum jus sebelum diperiksa polisi.</p><p>Di sisi lain, pemilik warung lotis, Titik, 37, mengakui saat razia warungnya mendadak penuh pelanggan. “Memang warung sini kerap jadi pelarian orang-orang yang enggak bawa kompletan [surat-surat kendaraan]. Tadi sebelum razia hanya ada satu atau dua pembeli. Pas razia dimulai, langsung ada belasan orang di warung. Bagi saya sih berkah. Saya langsung kepayon [laku] Rp150.000,” kata dia.</p><p>Pada razia sebelumnya, dia bisa meraup Rp200.000 hanya dalam satu jam.</p>
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi