Solopos.com, KULONPROGO -- Kawasan Pantai Glagah, Kalurahan Glagah, Kapanewon Temon, Kulonprogo, DIY, rusak akibat terjangan gelombang tinggi yang melanda laut selatan Jawa sejak beberapa hari terakhir.
Sejumlah warung dan fasilitas penunjang wisata yang ada di Pantai Glagah porak-poranda seusai diterjang ombak pada Minggu (1/11/2020) malam.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Satlinmas Rescue Istimewa (SRI) Wilayah V Kulonprogo mencatat fasilitas di Pantai Glagah yang rusak itu meliputi tiga bangunan warung, dua kamar mandi umum, dan tempat parkir wisata.
Jatuh Korban Lagi, Petani Sragen Meninggal Tersetrum Jebakan Tikus di Sawah
Fasilitas itu terletak tak jauh dari bibir Pantai Glagah sisi barat. Terjangan ombak juga membuat sejumlah pohon sabuk hijau bandara Yogyakarta International Airport (YIA) bertumbangan. Di samping itu juga memperparah tingkat abrasi di kawasan tersebut.
"Selain merusak bangunan dan membuat pohon tumbang, fenomena gelombang tinggi kemarin juga menyebabkan abrasi sepanjang 100 meter dengan kedalaman tujuh meter," kata Anggota SRI Wilayah V Kulonprogo, Agung Nugroho, saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (2/11/2020).
Lebih lanjut, Agung menerangkan ombak besar di Pantai Glagah sudah terlihat sejak Minggu kemarin.
1.703 WNI di 63 Negara Positif Covid-19, Sudah Sembuh 1.246 Orang
Tinggi gelombang saat itu berdasarkan hasil pengamatannya mencapai tiga hingga empat meter.
Pengunjung Jangan Mendekati Pantai
Atas kejadian ini, SRI Wilayah V Kulonprogo mengimbau masyarakat untuk menunda segala aktivitas di sepanjang pantai. Wisatawan tetap dibolehkan berkunjung ke Pantai Glagah, tetapi tidak diperkenankan mendekati laut apalagi sampai bermain air.
"Untuk keamanan bersama kami mengimbau warga untuk jangan mendekati pantai dan bermain air di sini," ucapnya.
Buruh Berharap UMK Sukoharjo 2021 Juga Naik Ikuti UMP Jateng
Salah satu warga yang merupakan pengelola tempat parkir dan kamar mandi umum yang terdampak terjangan ombak di Pantai Glagah, Samsudi, mengatakan kerugian materi yang diderita atas kejadian ini mencapai puluhan juta rupiah.
"Nominal pastinya belum tau, tapi diperkirakan bisa sampai puluhan juta mengingat kerusakan yang saya derita lumayan parah," ujarnya.
Terhadap bangunan yang rusak Samsudi belum tahu apakah akan dilakukan renovasi atau pindah ke lokasi lain.