SOLOPOS.COM - Warung Anak Sehat di SDN Gondolayu Jogja, Rabu (15/11/2017). (Foto istimewa/dokumen)

Sarihusada Melalui Program Warung Anak Sehat Rangkul Sekolah-Sekolah Dasar untuk Wujudkan Pola Jajan Sehat dan Bantu Ciptakan Generasi Maju Indonesia

Harianjogja.com, JOGJA- Dijuluki sebagai kota pelajar, Jogja tak henti untuk berbenah dan menjaga kualitas pendidikannya melalui pengentasan masalah gizi pada anak usia sekolah. Hal tersebut patut dimulai dari kebiasaan mengonsumsi jajanan sehat di sekolah yang memerlukan upaya dan komitmen dari seluruh lapisan masyarakat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Karena tidak mudah mengontrol pola jajan anak dengan ketersediaan jajanan sehat yang masih minim. Berdasarkan Laporan Tahunan 2016 Balai Besar POM Yogyakarta, dari 16 sampel PJAS yang diuji pada periode tersebut, 62,5% nya tidak memenuhi syarat akibat cemaran mikrobiologi.

Data tersebut menunjukkan adanya permasalahan gizi dari lingkungan jajan yang tidak sehat atau kurang higienis, tidak terkecuali di kota Jogja.

Untuk membantu mengentaskan permasalahan gizi anak sekolah tersebut, Program Warung Anak Sehat (WAS) hadir dalam mewujudkan sekolah dengan kantin sehat melalui pendampingan dan penyediaan material edukasi.

Program Warung Anak Sehat yang diprakarsai oleh Sarihusada kini telah menjangkau 350 sekolah dasar di kota Bogor, Bandung, Yogyakarta, dan Ambon. Di DIY, program ini telah merangkul 100 penjual kantin sekolah yang tersebar di kota dan kabupaten yang kemudian disebut sebagai Ibu Warung Anak Sehat (IWAS).

Secara berkesinambungan kami mengadakan pelatihan kepada para IWAS untuk dapat menyediakan alternatif jajanan sehat berbasis lokal. “Ketersediaan akses jajanan sehat serta edukasi gizi yang WAS berikan, diharapkan dapat bantu pemerintah dalam memperbaiki gizi anak sekolah dan mampu menciptakan Generasi Maju Indonesia,” jelas Talitha Andini Prameswari selaku WAS Project Manager dari Sarihusada saat ditemui di SDN Gondolayu Jogja, Rabu (15/11/2017).

Dalam membina sekolah-sekolah dasar di berbagai daerah, program WAS berfokus kepada pemenuhan gizi sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang dan pemberdayaan perempuan melalui usaha mikro. Dalam menjalankan fokus tersebut, program WAS menggandeng ahli atau instansi terkait, salah satunya yaitu CARE International Indonesia.

Sekolah-sekolah yang dituju juga merupakan rekomendasi dari pemerintah, sehingga program WAS dapat bersinergi dengan program pemerintah dan berjalan tepat sasaran.

Salah satu sekolah di Jogja yang mendapatkan edukasi gizi serta pendampingan terhadap guru, orang tua, hingga penjual kantin, yaitu SDN Gondolayu. Sekolah yang pada tahun ini berhasil mendapatkan juara ke-2 untuk lomba sekolah sehat di tingkat kota, menjadi salah satu sekolah percontohan dari program WAS agar dapat memotivasi sekolah lain dalam menciptakan kebiasaan mengonsumsi jajanan sehat.

Dalam sesi kunjungan program Warung Anak Sehat ke SDN Gondolayu, FX Sukirdi, Kepala Sekolah memaparkan upaya yang telah dilakukan dalam mewujudkan sekolah sehat dibantu oleh program Warung Anak Sehat.

Secara konsisten pihaknya berusaha untuk terus memperbaiki pemahaman guru terkait gizi seimbang untuk dapat disampaikan kepada para murid. Guru yang berperan sebagai panutan anak di sekolah juga perlu memberi contoh dan memperhatikan pola makan/jajan anak agar tidak sembarangan.

Upaya kami tersebut semakin diperkuat oleh program WAS dari Sarihusada. Dengan adanya program tersebut, edukasi gizi menyasar tidak hanya kepada guru namun juga para orang tua murid dan penjual jajanan di sekolah.

“Edukasi serta penyediaan material dari program WAS membantu kami dalam menciptakan pola makan/jajan sehat secara berkesinambungan. Kami pihak sekolah mengakui bahwa program WAS bermanfaat untuk perbaikan gizi di antara anak-anak sekolah,” katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa atmosfer jajanan di dalam lingkungan sekolah menjadi sangat kuat di antara para murid. Pihak sekolah juga sangat mendukung kemajuan IWAS dan melibatkan orang tua untuk turut menitipkan makanan rumahan mereka kepada para IWAS.

Selain itu, dalam meminimalisir para murid jajan sembarangan, di saat kegiatan belajar mengajar pihak sekolah menutup pintu gerbang dan bekerja sama dengan masyarakat sekitar untuk menganjurkan para pedagang liar untuk tidak berjualan di lingkungan sekolah.

Di dalam lingkungan SDN Gondolayu, Warung Anak Sehat yang sedang beroperasi menunjukkan adanya keahlian IWAS dalam menyediakan jajanan yang sehat, aman, dan beragam.

Selama program WAS berjalan, para IWAS diberikan pelatihan dan edukasi gizi  untuk dapat mengolah bahan berbasis lokal tanpa bahan tambahan yang berbahaya dengan menjaga sanitasi dan higienitas pengolahan hingga penyajian sesuai standar BPOM.

Ismiyarti, penjual makanan yang sudah 2 tahun berjualan di SDN Gondolayu menuturkan bahwa program WAS tidak hanya memberikan edukasi gizi namun juga pelatihan usaha dan keuangan. Ia dipandu untuk dapat melakukan pembukuan dasar dalam memantau laba secara berkala.

Hasilnya, usaha WAS yang telah ia jalankan berhasil meningkatkan pendapatannya lebih dari 50% dari sebelum ia bergabung dengan program WAS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya