SOLOPOS.COM - Ilustrasi warung tegal. (Youtube)

Solopos.com, TEGAL — Bisnis warung tegal alias warteg di Jakarta agaknya sangat menjanjikan. Tak kurang dari ribuan warung yang menyediakan makanan khas Tegal dijajakan di Ibu Kota.

Warteg merupakan suatu fenomena urbanisasi yang sukses besar. Lantas, sebenarnya apa yang menarik dari warung ini?

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Penelitian dari Rinda Asytuti yang dipublikasikan pada 2015 melihat fenomena warung Tegal sebagai salah satu bentuk usaha gastronomi berskala mikro yang berada di wilayah urban atau kota. Sejak awal muncul, warteg berkaitan erat dengan perkembangan kaum urban dalam memenuhi kebutuhan perut.

Baca juga: Asale Warteg, Berawal dari Hijrah Warga Tegal karena Krisis

Bondan Kanumoyoso mencatat, para pendatang di wilayah Ommenlanden ini bahkan datang dari wilayah Cirebon hingga Tegal yang umumnya merantau untuk menjadi ‘bujang’, sebutan bagi kuli pengangkut tebu.

Dikutip dari Indonesia.go.id, Selasa (28/12/2021), asal mula warteg erat kaitannya dengan sistem tanam paksa yang dijalankan William Daendels. Kala itu para kuli bujang dari Cirebon dan sekitarnya sering menyantap nasi dengan lauk sambal dan tempe orek atau ikan asin disebut dengan nama Nasi Jamblang. Orang Tegal dan sekitarnya menyebut sajian ini sebagai Nasi Ponggol.

Menu-menu cepat saji dengan porsi nasi yang besar bagi kebutuhan para kuli panggul inilah yang hingga hari ini menjadi menu yang banyak tersaji dalam gastronomi orang “kecil” di ibu kota. Sejarah pemenuhan kebutuhan makan bagi para pekerja yang menjual tenaga di ibu kota adalah penanda dalam sejarah makanan rakyat berikutnya.

Baca juga: Asale Warteg, Legenda Kuliner Indonesia

Pada perkembangan selanjutnya setelah Indonesia merdeka, banyak orang Tegal yang hijrah ke Jakarta untuk mencari peruntungan. Kebanyakan dari mereka membuka warung makan dengan berbagai lauk yang kini disebut sebagai warteg.

Awalnya warung itu biasa dikunjungi oleh para pekerja dari Tegal dan sekitarnya yang mendapat upah pas-pasan. Akan tetapi kelezatan masakan dari warung ini pun rupanya mampu bertahan dan menggoda lidah orang ibu kota, sampai akhirnya digemari hampir semua kalangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya