SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Peristiwa ini terjadi di sebuah SMP swasta di daerah Gondang, Manahan, Solo, pada bulan Maret lalu.

Ceritanya, Jon Koplo, salah seorang guru yang punya kenalan wartawan dimintai tolong oleh Lady Cempluk, guru IPA, mengundang wartawan untuk meliput acara praktik roket air di sekolah mereka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jon Koplo pun menyutujui dan dengan semangat ia meng-SMS semua wartawan yang dia kenal.

Ekspedisi Mudik 2024

Namun saat hari-H, ketika praktik peluncuran roket air dimulai pukul 14.00 WIB, ternyata belum ada satu pun wartawan yang hadir.  Bahkan hingga pukul 15.00 WIB sang juru warta juga belum ada yang nongol.

“Gimana Pak Jon, kok tidak ada wartawannya? Kasihan anak-anak,” tanya Lady Cempluk semu protes.

“Wah saya juga tidak tahu, Bu. Padahal tadi pagi mereka sudah konfirmasi bisa meliput kok,” jawab Koplo pekewuh.

Dengan perasaan kecewa, akhirnya Cempluk dan murid-muridnya ngukuti barang-barang untuk praktik. Namun setelah semuanya bersih, tiba-tiba beberapa wartawan pating jedhul datang. Mereka bilang ke Jon Koplo bahwa mereka terlambat karena salah alamat.

Supaya para wartawan tidak kecewa, Lady Cempluk dan murid-muridnya pun akhirnya bukak dhasar lagi, memasang barang-barang untuk peluncuran roket air meski sambil ngedumel, karena memasang alatnya lumayan merepotkan dan harus berbasah-basah lagi.

Untunglah keesokan harinya praktik peluncuran roket air itu dimuat di koran, dan kekecawaan Lady Cempluk pun terhapus.

(Misbakhul Munir, Tarukan RT 6/RW V Candi, Bandungan, Semarang 50651)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya