SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat perempuan

Solopos.com, PARIS – Pengacara wartawan korban mutilasi di Prancis berang lantaran media terus memberitakan kasus pembunuhan itu secara berlebihan. Pengacara keluarga, Maurice Magnelet menyebut pers telah membuat keluarga korban semakin berlarut dalam kesedihan.

Dilansir situs berita berbahasa prancis, Corcematin.com, Sabtu (25/10/2013), sang pengacara menyatakan pemberitaan kasus wartawan korban mutilasi di Prancis, Caroline Corvalan perlu dibatasi. Meski terbilang bombastis, pengacara menilai hal ini akan semakin membuat keluarga korban dalam keadaan traumatis.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Keluarga berada pada kondisi emosiaonal yang sangat buruk, sebagai seorang makhluk hidup saya pikir ini hal yang wajar,” ungkap Maurice.

Dilansir News.com.au, 5 Oktober lalu jasad seorang wartawan asal Prancis, Caroline Corvalan ditemukan dalam kondisi mengenaskan di dalam saluran air di salah satu ruas jananan kota Paris. Jurnalis wanita ini ditemukan dalam kondisi tubuh terpotong-potong.

Jasad Caroline Corvalan diidentifikasi melalui sidik jari yang ditemukan di lokasi kejadian. Hingga kini motif insiden kejam ini masih belum diketahui. Polisi masih melakukan penyelidikan lanjutan untuk memastikan pelaku dan motif pembunuhan.

otoritas keamanan setempat pada surat kabar Le Parisien menyatakan bahwa sempat terjadi insiden perampokan misterius di apartemen Corvalan hanya beberapa hari sebelum jasadnya ditemukan.

“Pada 18 September, satu atau lebih orang asing masuk ke dalam rumahnya mencuri telepon genggam, tablet digital, sebuah mantel dan tas tangan miliknya,” kata sumber yang tidak disebut namanya itu.

Keluarga korban pada pertengahan Oktober lalu mengungkapkan pada wartawan bahwa insiden yang dialami almarhum sungguh tragis. Keluarga menilai Corvalan sebagai sosok  wanita yang menyenangkan. Keluarga menyebutnya sebagai insiden yang nahas.

“Dia memiliki hati yang baik dan sering membantu para gelandangan. Dia menderita banyak dalam hidupnya. Dia orang yang menyenangkan, selalu peduli dan selalu berbicara dari hati,” ungkap pengacara keluarga Corvalan itu.

Pihak keluarga menuturkan, wanita berusia 33 tahun ini dilaporkan hilang sejak 20 Agustus lalu, ketika rekannya menyadari dia tidak masuk kerja.

Berbeda dengan pihak keluarga, Rekan-rekan korban menyebut Corvalan dikenal labil dan kerap memiliki masalah asmara. Dirinya pernah menjalani perawatan karena sering berada pada mood yang buruk.

Corvalan merupakan seorang jurnalis televisi setempat, Prancis 3 Côte d’Azur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya