SOLOPOS.COM - Presiden China, Xi Jinping. (Reuters)

Solopos.com, BEIJINGWartawan di China diwajibkan mengikuti uji kesetiaan kepada Presiden Xi Jinping. Ujian itu akan melihat sejauh mana pengetahuan wartawan soal pemikiran Presiden China soal paham sosialisme.

Pemerintah China sudah mengirimkan imbauan kepada semua pengelola media massa guna meminta wartawan mengikuti ujian tersebut. Namun, sejumlah wartawan tidak berani berkomentar terkait ujian tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya tidak berpikir ada orang yang bisa menghindari aturan ini,” kata seorang wartawan China yang enggan disebutkan namanya seperti dikutip dari The Guardian, Senin (23/9/2019).

Pemerintah China mengimbau semua jurnalis mengikuti tes lewat aplikasi bernama Studi Xi. Aplikasi digital tersebut telah diluncurkan sejak awal 2019 untuk memperbarui kartu pers.

Rencananya, tes kesetiaan kepada Presiden Xi Jinping itu dilakukan pada awal Oktober 2019. Materi ujian meliputi lima hal, dua di antaranya mengukur pemahaman jurnalis tentang pandangan Presiden Xi Jinping. Ada pula materi ujian tentang propaganda.

Wartawan yang ingin mendapatkan kartu pers resmi harus mengikuti tes tentang cita-cita jurnalistik Marxis. Aturan ini diberlakukan pemerintah China untuk mengelola pers di era baru. Pemerintah China juga telah membatasi beberapa situs berita asing dan web seperti Google, Youtube, hingga Twitter.

Pada 2016 lalu, Presiden Xi Jinping sudah menuntut kesetiaan wartawan China. Dia menilai wartawan selayaknya menjadikan gagasan partai sebagai sudut pandang mereka. Meski ujian kesetiaan tidak sulit, beberapa wartawan di China membenci aturan tersebut. Mereka khawatir aturan ini membatasi sikap kritis wartawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya