SOLOPOS.COM - ilustrasi (Dwi Prasetya/Espos/dok)

ilustrasi (Dwi Prasetya/Espos/dok)

KARANGANYAR–Wartawan bodreks atau gadungan  merebak di Kecamatan Jumapolo dalam tiga bulan terakhir. Mereka mendatangi instansi pemerintahan di Kecamatan Jumapolo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Saat datang ke Kantor Kecamatan Jumapolo , Kamis (14/6), Espos bertemu dengan tiga orang yang diduga wartawan bodreks. Saat ditanya Espos, mereka tidak bisa menjawab media yang menaunginya. “Kami datang ke sini mencari info, siapa tahu ada permasalahan  yang bisa diangkat,” ujar salah seorang dari mereka.

Ekspedisi Mudik 2024

Camat Jumapolo, Agus Hartanto, saat ditemui Solopos.com, Jumat (15/6/2012), mengatakan keberadaan wartawan gadungan meresahkan. Wartawan bodreks, kata dia, dalam tiga bulan terakhir sering mendatangi kantor kecamatan, kantor kepala desa, maupun instansi-instansi yang lain di Kecamatan Jumapolo.

Dia menuturkan mereka datang bergerombol tiga sampai 10 orang. ”Tiap datang minta uang, setelah diberi, baru mau pulang,” ujarnya. Dia mengimbau masyarakat waspada.

Setiap kali mereka datang, Agus mengaku mengeluarkan lebih dari Rp150.000. Jika tidak diberi uang, dikhawatirkan mereka membuat isu buruk yang tidak jelas sehingga membuat citra birokrasi tercemar.  Dia berharap Dishubkominfo Karanganyar menangani masalah itu sehingga tidak meresahkan kalangan birokrat.

Salah seorang kades di Kecamatan Jumapolo yang enggan disebut namanya menyebutkan wartawan gadungan sering datang mencari masalah di instansi terkait.  Wartawan gadungan, kata dia, mengaku sebagai wartawan yang medianya tidak jelas, terkadang mengaku dari lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya