SOLOPOS.COM - Jembatan Pelangi di Dukuh Gunden, Desa Balak, Cawas, Klaten. (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN – Jembatan Pelangi yang berada di Dukuh Gunden, Desa Balak, Kecamatan Cawas, Klaten belakangan dikenal sebagai spot selfie baru di Kabupaten Bersinar. Warna-warni jembatan yang melengkung pada kedua sisinya itu menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

Jembatan itu merupakan bagian dari Dam Gunden. Jembatan sepanjang 100 meter dengan lebar sekitar 1,3 meter itu menjadi akses bagi para petani terutama dari wilayah Gunden menuju lahan persawahan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kadus I Balak, Wijiyanto, menceritakan Dam Gunden merupakan peninggalan masa kolonial. Dam tersebut direnovasi dan dibangun baru berlokasi beberapa meter dari lokasi awal sekitar 1972.

Sisa bangunan bendungan peninggalan kolonial itu hingga kini masih berdiri di tengah Sungai Dengkeng. Menurut warga, sisa bangunan itu tidak bisa dibongkar hingga dibiarkan tersisa di tengah sungai.

Resmi! Harjo Bakal Maju Lawan Jekek di Pilkada Wonogiri 2020 

Dam yang dibangun pada 1972 itu sempat rusak pada 1996 akibat diguncanng gempa bumi. Hingga pada 1999, dam kembali direnovasi dengan bangunan baru berupa jembatan melengkung pada kedua sisinya.

Awalnya, jembatan melengkung itu diberi nama Sydney. Belum diketahui alasann nama itu disematkan. Namun, nama itu dimungkinkan lantaran bentuk jembatan seperti jembatan Sydney Harbour yang ada di Australia.

Selang beberapa tahun, nama jembatan Sydney di Cawas, Klaten, kemudian diubah oleh warga Gunden dengan nama Pelangi.

“Menjadi nama Jembatan Pelangi itu sekitar tahun 2000. Karena bentuknya yang melengkung seperti pelangi,” kata Wijiyanto kepada Solopos.com, Jumat (28/8/2020).

Kisah Bu Pawit Biasa Jualan Kopi Kini Jadi Pengamen di Klaten Gegara Pandemi 

Renovasi

Hingga pada 2018, warga mengecat jembatan itu berwarna-warni untuk menegaskan jembatan itu bernama Jembatan Pelangi. Pengecatan memanfaatkan gelontoran dana desa.

Wijiyanto mengatakan belakangan warga menggiatkan kegiatan bersih-bersih sungai di sekitar jembatan pelangi hingga membentuk komunitas peduli sungai bernama Peduli Pelangi. Bukan hanya membersihkan kawasan sungai di sekitar jembatan dari tumpukan sampah, warga memanfaatkan lahan-lahan menganggur di tepian sungai untuk ditanami aneka sayuran.

Ketua Ikatan Muda-Mudi Gunden, Aji Deni Wijaya, 24, mengatakan kegiatan bersih-bersih sekitar Jembatan Pelangi di Cawas, Klaten,  dilakukan kelompok pemuda sejak Febuari silam.

Pria di Grogol Sukoharjo Ditemukan Meninggal di Kamar Kos 

Fasilitas

Hal itu dilakukan menyusul keprihatinan mereka atas kondisi alur Sungai Dengkeng terutama di sekitar Bendung Gunden yang dipenuhi sampah. Kegiatan itu direspon warga yang ikut aktif membersihkan sungai hingga membentuk komunitas peduli sungai.

Aksi bersih-bersih itu membuahkan hasil. Kawasan Jembatan Pelangi di  Cawas, Klaten,  mulai ramai didatangi warga dari berbagai daerah. Kawasan sekitar jembatan perlahan mulai digarap menjadi potensi wisata dengan keberadaan aneka permainan air seperti perahu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya