Sukoharjo (Solopos.com) –
Endro Yunanto, penghuni rumah no 17 di Gang Anggrek I RT 2/RW X Ngronggah Baru, Desa Sanggrahan, Grogol, Sukoharjo, baru tinggal di tempat itu selama dua setengah bulan terakhir. Selama tinggal di sana, Endro belum pernah mengikuti kegiatan pertemuan warga. Endro adalah satu dari tiga orang yang tewas dalam baku tembak saat penggerebekan oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Sabtu (14/5) dini hari.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Menurut ketua RT setempat, Sri Purwono, Endro sebelumnya tinggal di Desa Cemani, Grogol. “Mulanya tidak setor KK dan KTP tapi selang sebulan sejak pindah ke sini saya datangi dan minta KK-nya,” tambahnya.
Dia memaparkan Endro tak aktif mengikuti sosialisasi di kampung itu. “Dua kali undangan kumpulan warga tidak dihadirinya. Setiap bulan ada kumpulan di sini dan biasanya penghuni baru diperkenalkan ke warga,” tandasnya.
Sri menyatakan pula, saat diminta polisi untuk ikut menyaksikan penggeledahan di rumah Endro, saat itu dirinya tak melihat Endro. Namun, istri dan dua anak Endro ada dan menyaksikan penggeledahan itu. Dari tempat itu polisi menemukan enam senjata api laras panjang dan baut-baut lancip di dalam karung.
ovi