SOLOPOS.COM - Ilustrasi batu akik sebagai jimat. (Okezone)

Solopos.com, WONOGIRI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri meminta warga tak mengandalkan benda atau hal-hal mistis untuk menangkal virus corona. Pasalnya, sampai saat ini masih ada orang di Wonogiri yang menggunakan akik atau akar bahar sebagai jimat untuk tolak bala corona.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, tidak menampik masih banyak orang mempercayai kekuatan benda berbau mistis seperti jimat untuk tolak bala corona.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu dia sampaikan saat memberi pemahaman kepada warga melalui radio di studio Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Giri Swara Wonogiri, Senin (30/3/2020).

Tenang! Masyarakat Jateng Bakal Dapat Bantuan Selama Darurat Corona

Ekspedisi Mudik 2024

Jimat Tolak Bala Corona

Dia menegaskan jimat tidak mempan untuk tangkal atau tolak bala virus corona yang menyebar di Wonogiri.

Menurut Bupati Jekek, virus corona hanya dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup bersih, sehat, dan melaksanakan imbauan pemerintah. bukan dengan jimat khusus tolak bala corona.

Jekek menegaskan lebih baik warga rutin mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun dari pada merapal mantra.

Selain itu, tinggal di rumah juga lebih efektif memutus rantai penularan virus corona daripada pergi ke tempat yang dianggap wingit.

Bukan Lockdown, Jokowi Minta Social Distancing Lebih Besar & Ketat

“Jangan pula percaya informasi yang belum bisa diketahui kebenarannya seputar Covid-19. Contohnya informasi virus hanya bisa menginfeksi pada pukul 18.00 WIB sampai 06.00 WIB, karena siang virus mati akibat terkena sinar matahari. Itu menyesatkan. Persebaran virus itu tak mengenal waktu dan tempat, sehingga pancegahan mesti dilakukan setiap saat,” terang Bupati Jekek.

Perantau

Dia memahami saat ini warga resah karena banyak perantau pulang kampung. Tetapi dia meminta warga tidak memandang perantau sebagai pembawa virus. Meskipun mereka berasal dari wilayah terpapar Covid-19.

Menurutnya tidak seharusnya perantau diperlakukan berlebihan. Sebab orang yang sudah lama berdiam di Wonogiri pun tidak dijamin bebas dari infeksi Covid-19. Artinya bukan hanya perantau yang berpotensi terinfeksi.

Warga Tegalarum Karanganyar Lockdown Kampung hingga April 2020

Bupati Jekek menilai lebih baik masing-masing individu mencegah penularan. Bagi perantau secepatnya melapor kepada ketua rukun tetangga (RT) atau rukun warga (RW).

Selanjutnya memeriksakan diri ke puskesmas untuk mendeteksi dini. Setelah menjalani tahapan itu lebih baik di rumah.

Apabila mengalami gangguan kesehatan, seperti demam dan batuk, warga diharap segera melapor ke puskesmas agar ditangani lebih lanjut.

Jika gejala tak kunjung membaik, maka petugas medis akan merujuk pasien ke RSUD dr Soediran Mangun Sumarso Wonogiri sebagai RS lini kedua penanganan virus corona.

Pemkot Solo Disarankan Bentuk Pusat Informasi Covid-19 untuk Redam Kepanikan, Setuju?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya