SOLOPOS.COM - Petugas Satpol PP Wonogiri membubarkan kelompok warga yang berada di kawasan patung Sukarno dekat Alun-Alun Giri Krida Bakti, belum lama ini. (Istimewa/Satpol PP Wonogiri)

Solopos.com, WONOGIRI — Warga Wonogiri diminta tak ngabuburit atau berkumpul menunggu waktu berbuka puasa pada masa tanggap darurat wabah virus corona (Covid-19) ini. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) akan membubarkan jika mendapati kerumunan orang.

Terdapat sejumlah lokasi di kawasan kota Wonogiri yang biasa dijadikan tempat ngabuburit setiap Ramadan sebelum pandemi Covid-19. Lokasi itu seperti Alun-Alun Giri Krida Bakti, kawasan patung Bedol Desa, Desa Pokoh Kidul, Kecamatan Wonogiri yang disebut plasa, dan kawasan Waduk Tandon/Krisak, Kecamatan Selogiri. Ada satu tempat yang belum lama ini selalu ramai orang, yakni Jembatan Nusantara, Selogiri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cerita Perantau Dikarantina Di Grha Wisata Solo: Sing Jelas Diopeni, Makan Sehari Bisa 4 Kali

Pantauan Solopos.com saat sore pada awal Ramadan lalu, kawasan alun-alun sepi. Hanya ada beberapa orang yang duduk di tepi alun-alun. Kondisi itu terjadi sejak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mensterilkan kawasan alun-alun dari para pedagang kaki lima dan kerumunan warga.

Kepala Satpol PP Wonogiri, Waluyo, kepada Solopos.com, Rabu, memastikan pihaknya menggelar patroli rutin setiap hari di kawasan kota untuk memastikan tidak ada kerumuman orang. Patroli juga digelar pada sore hari untuk memantau ada tidaknya warga yang ngabuburit menjelang waktu berbuka puasa.

Hingga Rabu itu tim patroli tidak mendapati orang yang ngabuburit. Menurut dia tempat-tempat yang setiap sore saat Ramadan ramai orang sekarang ini tidak ada aktivitas.

Sidang Perdana Gugatan Napi Asimilasi Kemenkumham di PN Solo 11 Juni 2020

“Hanya ada kelompok-kelompok kecil warga pada siang dan malam, seperti di dekat patung Sukarno dan Jembatan Nusantara. Waktu itu tim membubarkan mereka. Pokoknya, setiap mendapati ada kerumunan orang tim patroli langsung membubarkan dengan pendekatan yang humanis,” kata Waluyo.

Personel Terbatas

Dia melanjutkan patroli intensif Satpol PP hanya dapat dilaksanakan di kawasan kota. Hal itu karena jumlah personel terbatas. Oleh karena itu tim dari berbagai elemen tingkat kecamatan turut mendukung.

Aparat polisi, TNI, pihak pemerintah kecamatan, dan unsur lainnya berpatroli secara berkala. Mereka akan membubarkan jika mendapat kerumunan warga, termasuk jika ada warga yang memancing di Waduk Gajah Mungkur (WGM).

Sukoharjo Perpanjang Masa Belajar di Rumah hingga Akhir Mei

Terpisah, Kepala Desa (Kades) Sendang, Kecamatan Wonogiri, Sukamto, mengaku telah memasang pelang larangan memancing di tempat-tempat yang biasa dijadikan lokasi memancing. Lokasi seperti Dusun Sendang, Kedungreng, Plataran, dan lainnya.

Tim patroli juga intensif mengecek lokasi-lokasi tersebut. Jika mendapati ada warga yang memancing, tim patroli memberi pemahaman agar mereka memancing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya