SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KLATEN — Tahapan pendaftaran Calon Kepala Desa (Cakades) Wiro, Kecamatan Bayat, Klaten, diwarnai unjuk rasa. Aksi itu dilakukan sekelompok warga yang memprotes masuknya calon dari luar desa setempat.

Aksi unjuk rasa itu digelar Sabtu (19/1/2019) dan diikuti sekitar 50 orang. Selain bertemu panitia dan Muspika Bayat, mereka memasang spanduk bertuliskan “Kami Seluruh Warga Desa Wiro Menolak Keras Calon Kades dari Luar Desa Wiro”.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Spanduk itu masih terpasang di beberapa lokasi seperti depan Kantor Desa Wiro serta lapangan Desa Wiro hingga Senin (21/1/2019). Salah satu warga, Setyo, mengatakan aksi digelar menyusul adanya pendaftar dari luar desa.

Mereka mengindikasikan calon tersebut digerakkan oknum tertentu untuk menjegal kandidat kades asal Desa Wiro. “Sebelumnya tidak ada sosialisasi mau mencalonkan diri secara tiba-tiba mendaftar. Bagaimana mungkin orang yang tidak tahu menahu masalah Desa Wiro, tidak mengenal masyarakatnya kok mendaftar,” jelas dia saat ditemui Solopos.com di Desa Wiro, Senin.

Ia menjelaskan jika pendaftar lebih dari lima orang, tahapan dilanjutkan sistem seleksi dengan skor sebelum penetapan calon kades. Sistem seleksi dilakukan untuk menentukan lima orang yang berhak maju sebagai calon kades.

Penilaian dilakukan panitia seleksi di desa mengacu pada aturan penilaian dalam perbup tentang pilkades. Penilaian itu terdiri dari tiga hal yakni pengalaman bekerja di lembaga pemerintahan, tingkat pendidikan, serta usia.

Setyo menjelaskan dua pendaftar dari luar desa jika dihitung sesuai skor dalam perbup memiliki peluang maju sebagai calon kades lebih besar ketimbang empat pendaftar asal desa setempat. Hal itu karena dua orang dari luar Wiro yang sudah mendaftar merupakan mantan Kepala Desa Sajen, Kecamatan Trucuk, dan mantan perangkat Desa Nengahan, Kecamatan Bayat.

Mereka bakal mendapat skor tertinggi untuk poin pengalaman bekerja ketimbang empat pendaftar asal Wiro yang memiliki latar belakang PNS serta wiraswata dan karyawan swasta. Sementara satu pendaftar asal desa setempat diperkirakan memiliki nilai tertinggi lantaran incumbent dan memiliki jenjang pendidikan S2.

“Warga sudah bisa memperhitungkan skor siapa saja pendaftar yang akan lolos menjadi calon kades sesuai perbup. Dengan masuknya dua pendaftar asal desa lain itu bakal menyingkirkan calon-calon dari Wiro dan posisi ini sangat menguntungkan incumbent,” kata dia.

Sementara itu, pendaftar calon kades yang juga incumbent, Agus Riyadi, menegaskan selama ini ia tidak menggerakkan orang dari luar desa untuk mendaftar sebagai calon kades di Wiro hingga mempersempit peluang calon kades dari desa setempat yang belum memiliki pengalaman di pemerintahan desa.

“Saya justru keberatan dengan informasi yang beredar itu. Informasinya kan saya yang menggerakkan [orang luar desa mendaftar calon kades di Wiro]. Seolah-olah saya mencari orang lain agar yang lain itu tidak menjadi calon kades. Saya sampaikan informasi itu tidak benar,” kata dia.

Agus menjelaskan untuk sementara timnya memilih diam terkait beredarnya informasi tersebut. “Sementara kami biarkan dulu,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya