SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, MALANG — Pria yang diduga melakukan mutilasi terhadap perempuan yang jenazahnya ditemukan di Pasar Besar Kota Malang, Sugeng Santoso, 49, dikenal warga memiliki gangguan jiwa. Sebab, sifat keseharian Sugeng tampak berbeda dengan orang biasa.

Sifat Sugeng yang “lain” itu sudah ditunjukkan ketika pelaku tinggal di wilayah Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelum menjadi pria tanpa tempat tinggal tetap, Sugeng sempat menetap di kawasan Jodipan Wetan Gang III, tepatnya di RT 004/RW 006 Kelurahan Jodipan. Di sana Sugeng dulunya tinggal bersama keluarga.

Setelah lama hidup di jalanan, Sugeng beberapa bulan ini terlihat kembali di Jodipan. Dia tidur memanfaatkan samping salah satu rumah tanpa penghuni.

“Beberapa bulan ini, terlihat di sini, tidurnya di samping rumah kosong. Memang dia (Sugeng) seperti memiliki kelainan, itu juga terjadi pada anggota keluarganya,” ungkap Ketua RW 006 Kelurahan Jodipan M. Lutfi dilansir Detikcom, Kamis (16/5/2019).

Lutfi menjelaskan perilaku aneh memang tampak pada diri Sugeng. Bahkan, beberapa kejadian menunjukkan jika Sugeng bukan layaknya orang normal.

“Memang ada yang berbeda, meski Sugeng terlihat pendiam. Beberapa kejadian menunjukkan jika dia (Sugeng) tidak normal. Pernah akan bakar rumahnya, pukul kepala bapaknya pakai palu sampai potong lidah pacarnya,” beber Lutfi.

Karena perbuatannya itu, Sugeng sempat berurusan dengan kepolisian, karena memotong lidah pacarnya. Dia pun dibawa ke rumah sakit jiwa.

Sugeng kembali tak terlihat, setelah rumah kosong yang ditempatinya sudah ada penghuni baru. Sejak saat itu, Sugeng kembali berkeliaran di jalanan.

“Kalau rumah aslinya dibeli keluarga saya. Sekitar 8 tahun yang lalu, Sugeng lahir dan besar di sini [Jodipan], dulu tinggal bersama kedua orang tuanya, kakak serta adiknya. Karena rumah sudah dijual Sugeng banyak hidup di jalanan,” tutur Lutfi.

Sementara itu, Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri di Mapolres Jalan Jaksa Agung Suprapto, Rabu (15/5/2019) malam, mengatakan pelaku mengaku memutilasi korban menggunakan gunting dan alat seadanya.

“Dimutilasi karena bisikan gaib dan pesan korban sebelum meninggal,” sambung Asfuri.

Korban yang belum terungkap identitasnya dikenal pelaku 9 hari, sebelum potongan tubuhnya ditemukan di area parkir lantai 2 Pasar Besar, Kota Malang. Sore hari setelah pagi bertemu pelaku, korban meninggal di lokasi penemuan potongan tubuh.

“Baru tiga hari setelah itu, pelaku memutilasi korban. Kematian korban dikatakan karena sakit yang dikeluhkan, yakni di bagian kelamin. Tapi kita masih dalami dan menunggu hasil autopsi, apakah benar keterangan dari pelaku,” bebernya.

Saat bertemu dan mulai mengenal korban, pelaku hanya mengingat jika perempuan diperkirakan berusia 34 tahun itu, berasal dari Maluku.

“Kata pelaku, saat bertemu korban mengaku asal Maluku. Dia mengatakan jika sakit pada bagian kelaminnya, sempat dicek oleh pelaku menggunakan jarinya, setelah pelaku membawa korban ke area lokasi kejadian. Sore harinya korban meninggal,” papar Asfuri.

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya