SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KARANGANYAR — Sejumlah warga Dukuh Tunggulsari, RT 001/RW 002, Desa Pendem, Kecamatan Mojogedang mengeluhkan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keruh. Mereka mengaku mengonsumsi air dari Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).

Sumber air Pamsimas dari mata air di Ngargoyoso dan sumur bor. Sejumlah warga di dukuh itu mengeluh air keruh pada saat tertentu. Seperti disampaikan salah satu warga, Darmanto, air keruh sejak beberapa bulan terakhir. Meskipun tidak saban hari, tetapi kondisi itu mengganggu. Warga memanfaatkan air untuk kebutuhan sehari-hari seperti minum, memasak, mandi, mencuci, dan lain-lain. “Air keruh cokelat kayak habis hujan campur tanah halus. Air pamsimas bantuan dari Pemkab. Tidak setiap hari begitu tetapi sering. Sudah lapor ke teknisi dan pengurus di desa tetapi kondisinya masih sama,” kata dia kepada Solopos.com, Senin (21/1/2018).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal senada disampaikan Sulardi. Dia mengaku air dari Pamsimas tidak mengalir. Hal itu memaksa dirinya mengambil air dari mata air terdekat di Ngadirejo. Air dari mata air digunakan untuk minum dan memasak. Air Pamsimas untuk mandi apabila jernih.

“Setelah kran ditutup kemudian dibuka airnya keruh kayak Coffeemix. Enggak tahu karena air dari sumber begitu atau kenapa. Paling kerasa menjelang hujan. Itu dialami warga yang kebagian air dari sumur bor. Kalau air dari mata air Ngargoyoso enggak,” cerita dia saat dihubungi Solopos.com.

Sementara itu, Manajemen Pengelolaan Keuangan Pamsimas di Pendem, Dewi, menyampaikan menerima keluhan dari warga terkait kualitas air keruh. Dia mengklaim bahwa air Pamsimas keruh saat penghujan. Tetapi hal itu hanya dialami dua dukuh dari total 18 dukuh di enam dusun yang memanfaatkan Pamsimas. Sebanyak 787 sambungan rumah berlangganan Pamsimas.

“Dua dukuh itu menggunakan air Pamsimas dari sumur bor artesis. Kami sudah menanggapi keluhan dengan beberapa upaya, yakni memasang filter, pembersihan, dan pengurasan bak dua kali dalam satu pekan,” tutur Dewi saat dihubungi Solopos.com.

Dewi menceritakan pengurus dan pengelola Pamsimas tidak membiarkan keluhan warga. Dia mencontohkan kejadian pipa sambungan Pamsimas dari mata air di Ngargoyoso rusak. Hal itu menyebabkan air tidak mengalir selama beberapa hari. Penyebab kerusakan adalah alat berat menggali tanah dan mengenai pipa. “Kami intens mengontrol. Tetapi memang ada faktor X. Dana pemasukan kami tersedot untuk perbaikan. Ada ekstra pemeliharaan,” tutur dia.

Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Karanganyar, Asihno Purwadi, menyampaikan belum menerima laporan perihal kondisi tersebut. Oleh karena itu, dia belum dapat memberikan banyak komentar. Tindakan pertama yang akan dia lakukan adalah menindaklanjuti informasi tersebut dengan koordinasi di tingkat bawah dan pengecekan.

“Ini kami cek dulu. Kami tindaklanjuti informasi itu. Kami belum bisa memberikan statemen. Perlu dicek dulu apakah Pamsimas, air minum pedesaan, atau pengembangan SPAM. Begitu tahu, dicek masalah, kami lakukan treatment sesuai kondisi. Itu teknis, nanti ada metode,” ungkap dia saat dihubungi Solopos.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya