SOLOPOS.COM - Kabag Kemasyarakatan Desa Glagah, Eulis Yulianti, menunjukkan tumpukan karung raskin yang belum diambil warga Sidorejo, Selasa (20/5/2014). (JIBI/Harian Jogja/Switzy Sabandar)

Harianjogja.com, KULONPROGO-Penolakan beras miskin (raskin) oleh warga Dusun Sidorejo, Desa Glagah, Kecamatan Temon diduga terkait penolakan pembangunan bandara internasional yang rencananya berlokasi di kawasan tersebut.

Saat Harian Jogja mendatangi kediaman warga Sidorejo, tidak seorang pun bersedia berkomentar tentang penolakan raskin. Mereka memilih diam dan menjauh.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Sarijo, salah satu tokoh masyarakat Sidorejo sekaligus tokoh Wahana Tri Tunggal (WTT), mengungkapkan, warga Sidorejo tidak akan menerima bantuan dari pemerintah dalam bentuk apapun sampai rencana pembangunan bandara di Kulonprogo batal.

“Selain itu warga juga sakit hati dengan sms yang diterima dari desa yang menanyakan apakah warga mau menerima raskin atau tidak,” jelasnya, Rabu (21/5/2014).

Ia menegaskan, keinginan warga saat ini bukanlah menerima bantuan dari pemerintah melainkan bupati Kulonprogo datang dan menyetujui permohonan warga untuk menggagalkan rencana pembangunan bandara di Kulonprogo.

Tokoh masyarakat Sidorejo, Saryono, enggan berkomentar banyak terkait hasil pertemuan antara perwakilan warga Sidorejo dengan Kepala Desa Glagah. “Saya hanya menyampaikan keinginan warga yang tidak ingin menerima raskin,” imbuh dia.

Anggota tim raskin Kulonprogo, Heri Widada, mengatakan, akan melakukan klarifikasi terlebih dulu ke lapangan untuk menemukan alasan warga menolak raskin. “Kami akan memanggil aparat desa untuk dimintai keterangan terlebih dulu,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya