SOLOPOS.COM - Personel BPBD Sragen bersama warga membongkar atap rumah ambrol akibat tanah bergerak di Dukuh Ngledok RT 021, Jetis, Sambirejo, Sragen, Rabu (18/12/2019). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN – Bencana alam berupa pergerakan tanah kembali terjadi di Sragen, Jawa Tengah. Rumah Suparno, di Dukuh Ngledok RT 021, Jetis, Sambirejo, Sragen, ambrol akibat pergerakan tanah, Rabu (18/12/2019).

Akibat bencana alam tersebut, keluarga Suparno terpaksa harus mengungsi ke rumah tetangga. Rumah itu dihuni Suparno bersama ibu, istri dan dua anaknya. Mereka termasuk keluarga tidak mampu yang mendapat Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan bantuan pangan nontunai (BPNT) dari pemerintah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kini, rumah Suparno yang dindingnya ambrol akibat pergerakan tanah sedang direnovasi oleh warga setempat. Kerja bakti merenovasi rumah itu dikoordinasi oleh Kepala Pelaksana BPBD Sragen, Sugeng Priyono.

Sementara itu, Camat Sambirejo, Didik Purwanto, mengupayakan bantuan bedah rumah tidak layak huni dari dana desa (DD) Jetis senilai Rp10 juta dan bantuan RTLH dari Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) Sragen senilai Rp7,5 juta. Bantuan itu diupayakan Didik karena korban merupakan keluarga tidak mampu.

Wilayah Jetis, Sambirejo, Sragen, merupakan zona merah daerah rawan longsor. Sugeng Priyono menilai bencana alam yang terjadi di rumah Suparno masuk kategori tanah longsor, tetapi spesifikasinya karena pergerakan tanah.

Posisi rumah Suparno berada di wilayah bawah perbukitan yang di bagian atasnya terdapat aliran sungai. Air sungai itulah yang diduga menyebabkan pergerakan tanah.

“Air sungai itu memasuki rongga tanah setelah musim kemarau dan mendesak tanah ke bawah,” katanya kepada Solopos.com.

Sugeng Priyono menjelaskan tanda-tanda pergerakan tanah yang diwaspadai di antaranya pintu rumah sulit dibuka disertai retakan tembok dinding. Kemudian sumur permukaan yang awalnya bening secara mendadak menjadi keruh.

“Lalu mendadak muncul sumber air baru. Semua itu tanda-tanda pergerakan tanah yang segera diwaspadai,” jelas Sugeng Priyono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya