SOLOPOS.COM - Petugas Disperkim Provinsi Jateng bersama Petugas Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 Jateng, dan petugas BPN Solo, mengukur hunian warga Jl Kolonel Sugiono, Joglo, Banjarsari, Solo, yang terdampak pembangunan rel layang simpang Joglo, Selasa (6/4/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Sejumlah warga terdampak pembangunan rel layang di simpang Joglo, Banjarsari, Solo, mengeluhkan batas waktu yang singkat untuk pindah dari lahan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Mereka belum mendapatkan tempat tinggal pengganti, juga belum memiliki anggaran untuk menyewa rumah. Saat ini, Balai Teknik Perkeretaapian (BTPK) Wilayah I Jawa Tengah tengah mengukur luasan lahan maupun hunian terdampak untuk kemudian mendapatkan ganti rugi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Nilai penggantian dibuat berdasarkan hitungan tim appraisal. Warga Kampung Rejosari RT 008/RW 013, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Bambang, mengaku berdasarkan informasi yang ia terimanya, warga terdampak rel layang sudah harus pindah sepekan setelah menerima uang pengganti.

Baca Juga: Kena Rel Layang Joglo Solo, Sekolah Pos Anak Kaum Marginal Tergusur Untuk Kali Kedua

“Waktu yang kami miliki sangat mepet. Hanya hitungan bulan. Sementara belum tahu juga nilai gantinya berapa. Kami belum ada gambaran mau ke mana. Sebentar lagi Puasa, kemudian Lebaran,” katanya dihubungi Solopos.com, Jumat (9/4/2021).

Bambang berkeinginan agar Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memikirkan nasib dirinya dan ratusan warga lain. Pemkot diminta menyediakan hunian pengganti sementara sebelum rumah mereka dirobohkan.

Kebingungan

“Belajar dari penggusuran yang dilakukan Pemkot sebelumnya, kami berharap ada ganti rugi yang maksimal untuk dapat kontrakan atau setidaknya lahan. Waktunya terlalu mepet. Kami terus terang kebingungan. Pembongkaran mungkin akhir Juni, sekarang sudah April,” ucapnya.

Baca Juga: Siap-Siap! Hunian 535 Keluarga Terdampak Proyek Rel Layang Joglo Solo, Pekan Ini Diukur

Hal senada disampaikan warga Kampung Nayu Barat RT 006/RW 013 Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Suyud Untung, yang juga terdampak rel layang. Apabila memungkinkan, ia juga berharap Pemkot menyediakan lahan pengganti agar dirinya dan keluarga tidak terkatung-katung.

“Kami tahu lokasinya milik PT KAI, makanya saat dengar akan ditertibkan ya pasrah saja. Harapannya, nilai penggantian cukup untuk beli tanah karena tidak ada gambaran sama sekali mau pindah ke mana,” katanya.

Anggota Staf Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 Wilayah Jawa Tengah, Dandung Iskandar, mengatakan pengukuran menyasar 73 bidang di Kelurahan Joglo, selanjutnya 240 bidang di Kelurahan Nusukan, dan 222 bidang di Kelurahan Gilingan.

Baca Juga: Rel Layang Simpang Joglo Solo Bakal Dibuat Double Track

Verifikasi Data

Pendataan dan verifikasi data warga terdampak rel layang Joglo itu dilakukan dengan meninjau satu per satu bidang bangunan yang terdampak. Verifikasi dilakukan dengan menanyakan luas bangunan milik warga serta pengukuran ulang, lalu mencatat sejumlah aspek lain selain bangunan utama.

Aspek lain itu antara lain tanaman produktif, kemudian jenis bangunannya, permanen atau semi permanen. “Kami juga melakukan verifikasi data dengan mengecek kepemilikan aset. Ini dilakukan guna memastikan bangunan itu benar milik si penghuni di kawasan terdampak itu. Setelah pendataan dan verifikasi selesai, hasilnya akan dipaparkan pada warga terdampak,” ungkap Dandung.

Baca Juga: 294 Hunian Di Nusukan Kena Proyek Rel Layang Joglo Solo, Perwakilan Warga Temui DPRD

Kemudian dilakukan proses koreksi ulang sampai akhirnya dilaporkan pada tim appraisal untuk menghitung nilai aset bangunan tersebut. "Jika sudah sepakat dan tidak ada kekurangan baru akan dinilai oleh tim appraisal," jelasnya.

Berdasarkan pendataan tersebut, rata-rata luas bangunan terdampak memiliki luas 50-an meter persegi, sementara yang paling besar berkisar 60-an meter persegi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya