SOLOPOS.COM - Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Jateng, Putu Sumarjaya (kanan), memberikan santunan secara simbolis kepada warga terdampak reaktivasi rel Stasiun Tawang ke Pelabuhan Tanjung Emas, Selasa (17/5/2022). (Solopos.com-Humas BTP Jabateng)

Solopos.com, SEMARANG — Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah (BTP Jabagteng) akan melanjutkan proses reaktivaasi jalur kereta api atau rel Stasiun Tawang Semarang ke Pelabuhan Tanjung Emas. Bahkan, pada Selasa (17/5/2022), BTP Jabateng telah memberikan santunan kepada warga yang lahannya terdampak proses reaktivasi jalur KA tersebut.

Santunan kepada warga itu diserahkan langsung Kepala BTP Jabagteng, Putu Sumarjaya, didampingi Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, dan Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu, di Kantor Kelurahan Tanjung Emas. Dalam kesempatan itu, Putu menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah dan masyarakat sehingga proses reaktivasi rel Tawang-Tanjung Emas bisa terwujud.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Gubernur dan Ibu Wakil Wali Kota dan jajarannya atas arahan dan koordinasi yang baik selama proses reaktivasi ini. Secara khusus, kami juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang terdampak atas kerja sama dan dukungannya untuk kelancaran program ini,” ujar Putu.

Putu mengatakan pemberian santunan merupakan lanjutan dari kegiatan sosialisasi yang telah dilaksanakan bulan Desember 2021. BTP Jabateng memastikan dalam kegiatan reaktivasi itu tetap memperhatikan hak-hak masyarakat yang terdampak.

Santunan itu diberikan untuk 61 bidang tanah milik masyarakat dan 6 bidang fasilitas umum yang terdampak. Luas bidang tanah yang terdampak mencapai 6.172 meter persegi dengan nilai santuan mencapai Rp15.482.844.818.

Baca juga: Bupati Inginkan Reaktivasi Rel, Begini Sejarah Kereta Api di Pati

“Alhamdulillah berkat komunukasi dan penerimaan yang baik, reaktivasi jalur KA ini akan kami lanjutkan kembali,” tegasnya.

Proses reaktivasi rel Tawang – Tanjung Emas ini telah dimulai sejak 2017 dengan pekerjaan trek di emplasemen Stasiun Semarang Tawang dan area Pelabuhan Tanjung Emas. Pada tahun 2022 ini, pembangunan akan dilanjutkan dengan membuat trek sepanjang 425 meter dan emplasemen Pelauhan Tanjung Emas sepanjang 1.550 meter.

“Segera setelah proses administrasi dengan masyarakat selesai, kami lanjutkan proses konstruksi. Kami targetkan konstruksi selesai pada 2023,” jelasnya.

Baca juga: Rel Pelabuhan: Kuatkan Transportasi Logistik, Rel ke Tanjung Emas Perlu Dipercepat

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengapresiasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam hal ini BTP Jabateng yang memberikan santunan kepada warga yang terdampak reaktivasi rel Tawang-Semarang. Kendati tanah yang digunakan untuk reaktivasi itu merupakan tanah milik KAI, pemerintah tidak asal menggusur warga.

“Sebenarnya tanahnya juga milik KAI, tapi negara tidak asal ayo minggir. Ada yang sampai Rp2 miliar lebih [santunan], yang terkecil tadi Rp4 juta tapi kandang ayam empat meter. Jadi, artinya pemerintah serius menghargai apa yang sudah ada dalam sejarah di mana masyarakat menempati di situ,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya