SOLOPOS.COM - Warga terdampak bau limbah melakukan aksi duduk di depan jalan masuk PT Rayon Utama Makmur (RUM), Desa Plesan, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (23/2/2018). (Triyanto Heri Suryono/JIBI/Solopos)

Warga terdampak bau limbah PT RUM berjaga di depan pabrik untuk memastikan tak ada bahan baku yang datang.

Solopos.com, SUKOHARJO – Warga terdampak bau limbah PT Rayon Utama Makmur (RUM) terus melakukan aksi protes. Setelah ujuk rasa dilakukan pada Kamis (22/2/2018) kemarin, warga pada Jumat (23/2/2018) melakukan aksi duduk di depan jalan masuk PT RUM.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Koordinator aksi, Poerwanto, menyatakan warga bergantian berkumpul di depan pabrik sejak Kamis. Menurutnya warga mendirikan tenda untuk berteduh dan memarkir sepeda motornya di sepanjang jalan depan pabrik PT RUM.

“Warga bergantian menunggu tenda. Berkumpulnya warga untuk memastikan bahan baku tidak didatangkan lagi karena mulai besok [Sabtu] sudah tidak berproduksi,” katanya.

Baca juga:

Purwanto menjelaskan selain duduk-duduk memantau kendaraan pemasok bahan baku, warga juga meminta karyawan pabrik tidak masuk kerja. “Aksi akan berakhir jika sudah ada keputusan dari Bupati yang kemarin menyatakan akan menandatangani surat keputusan. Jika SK belum ada, ya aksi terus,” jelasnya.

Sekarang ini, ujarnya, warga dibagi dua. Satu kelompok datang ke Kantor Pemkab Sukoharjo untuk menanyakan SK tersebut sebagian yang lain tetap mengawal dan mengawasi pabrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya