SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><span><strong>Madiunpos.com, NGAWI</strong> –&nbsp; Warga tepian hutan di Desa Papungan, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, mulai kesulitan mendapatkan air bersih karena sumur yang menjadi sumber air mereka telah mengering pada musim kemarau tahun 2018 ini.</span></p><p><span>Salah seorang warga desa setempat, Dasmi, mengatakan <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180824/516/935906/aset-eks-wali-kota-madiun-dilelang-kpk-rp16-miliar-tapi-tak-laku" title="Aset Eks Wali Kota Madiun Dilelang KPK Rp16 Miliar Tapi Tak Laku">seiring memasuki</a> musim kemarau, sumur-sumur milik warga Desa Papungan yang berbatasan dengan Kabupaten Blora, Jawa Tengah tersebut mulai mengering sejak sebulan terakhir.</span></p><p><span>"Warga mulai susah mencari air bersih. Sumur-sumur sudah kering, kalaupun ada yang mengeluarkan air, itu hanya beberapa saja," ujar Dasmi di Ngawi,&nbsp;Sabtu (25/8/2018).</span></p><p><span>Untuk memenuhi kebutuhan air, warga desa setempat terpaksa mengambil air bersih di sendang yang ada di kaki perbukitan. Mata air atau sendang tua tersebut menjadi andalan warga dalam mendapatkan air besih sejak masuk musim kemarau.</span></p><p><span>"Setiap sore, kami selalu mengantre air di sendang <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180824/516/935918/avanza-kecelakaan-di-tol-madiun-ngawi-2-tewas-2-luka" title="Avanza Kecelakaan di Tol Madiun-Ngawi, 2 Tewas, 2 Luka">dengan membawa</a> sejumlah wadah. Air itu untuk kebutuhan masak, minum, dan mandi," kata Dasmi.</span></p><p><span>Hal yang sama diungkapkan oleh warga lainnya, Sadikin yang menyatakan setiap hari harus rela bolak-balik ke sedang untuk mengisi persediaan air bersih di rumahnya.</span></p><p><span>Banyaknya warga yang mengantre membuatnya resah karena kapasitas sendang terbatas. Jika diambil terus-menerus saat musim kemarau seperti ini, ia takut sumber air tersebut akan ikut kering.</span></p><p><span>"Kondisi itu sering terjadi saat bulan September. Sendang yang menjadi andalan sumber air kami, akhirnya mati karena kering dan banyak yang ambil," kata Sadikin.&nbsp;</span><span>Jika sudah demikian, warga terpaksa mencari sumber air bersih ke lokasi yang lebih jauh lagi.&nbsp;</span></p><p><span>Ia menambahkan, kesulitan air bersih di desanya <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180824/516/935864/kadindik-kota-madiun-diperiksa-lagi-soal-korupsi-pengadaan-komputer" title="Kadindik Kota Madiun Diperiksa Lagi Soal Korupsi Pengadaan Komputer">sudah menjadi langganan</a> setiap tahun. Untuk itu, pemerintah kabupaten setempat telah memberikan bantuan berupa penyediaan saluran air bersih. Namun, saat ini bantuan tersebut masih dalam proses pembangunan jaringan pipa.</span></p><p><span>Karena itu, guna membantu warga Desa Papungan mendapatkan air, maka warga berharap ada bantuan pendistribusian air bersih secara berkala dari Pemkab Ngawi di wilayahnya.</span></p><p><span>Diperkirakan, kesulitan air di wilayah tepian hutan di daerah perbatasaan antarkabupaten tersebut semakin meluas seiring dengan memasuki puncak musim kemarau pada September dan Oktober mendatang.</span></p><p><span>Selain Kecamatan Pitu, wilayah lain di Ngawi yang rawan kekeringan, di antaranya Kecamatan Padas, Bringin, Ngawi, dan Karanganyar.</span></p><p><strong>Silakan&nbsp;</strong><a href="http://madiun.solopos.com/"><strong>KLIK</strong></a><strong>&nbsp;dan&nbsp;</strong><a href="https://www.facebook.com/madiunpos/"><strong>LIKE</strong></a><strong>&nbsp;untuk lebih banyak berita Madiun Raya</strong></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya