SOLOPOS.COM - Ilustrasi tenggelam. (Medicalnewstoday.com)

Warga tenggelam Sragen di Sungai Klegung Sambirejo hingga kini belum ditemukan.

Solopos.com, SRAGEN—Sepasang suami istri (pasutri) asal Dukuh Tegalrejo RT 023, Desa Kadipiro, Sambirejo, Ngatiyo, 40, dan Hartini, 35, hanyut di Sungai Klegung yang terletak di Dukuh Geneng RT 015, Desa Kadipiro, Kecamatan Sambirejo, Sragen, Minggu (27/3/2016) sekitar pukul 12.30 WIB.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Mereka terbawa arus sungai yang deras saat menyeberangi kali. Hingga pukul 16.00 WIB, jasat pasutri itu belum ditemukan tim search and rescue (SAR).

Ekspedisi Mudik 2024

Ratusan warga masih berkerumun di lokasi kejadian. Mereka ikut mencari pasutri yang hilang terbawa arus sungai itu. Jagabaya Desa Kadipiro, Suparno, 52, juga ikut di kerumunan warga.

Suparno menyampaikan Ngatiyo dan Hartini menyeberangi sungai bersama tetangganya, Sito, 45.

“Saat menyeberang sungai arus deras dan ketiganya tergelincir terbawa arus. Untungnya Sito bisa menepi dan selamat di lokasi yang berjarak 100 meter dari lokasi kejadian. Sementara Ngatiyo dan Hartini tidak selamat. Semula Sito ingin menyelamatkan Ngatiyo yang berbadan gemuk. Sito tak kuat menarik tubuh Ngatiyo hingga akhirnya ikut terbawa arus,” ujar Suparno.

Kendati selamat, Sito belum bisa diajak komunikasi. Suparno mengatakan Sito masih shock dan trauma dengan peristiwa yang dialaminya.

Dia menyampaikan tim SAR dari Sragen sudah hadir ke lokasi tetapi memilih menyisir sungai itu dari daerah hilir. Sungai itu bisa tembus sampai di Ngarum, Ngrampal.

Suparno menerangkan lokasi hanyutnya pasutri itu sebenarnya hanya berjarak 200 meter dari arah selatan dari Jembatan Nguling. Dia menduga tiga orang itu sengaja menyeberang sungai karena mencari jalan pintas untuk pulang dari sawah. Jarak sawah dan rumah mereka sekitar 300 meter.

“Kondisi sungai memang banyak batunya. Bebatuan itu hanya dijumpai pada sungai sepanjang 500 meter dari lokasi kejadian. Setelah itu jarang dijumpai bebatuan. Kalau kemungkinan terjepit batu yang masih berjarak 500 meter dari lokasi. Sungainya dangkal tetapi deras,” tutur dia.

Suparno menjelaskan Ngatiyo dan Hartini memiliki dua orang anak. Anak sulungnya merantau di Jakarta dan anak bungsunya masih duduk di bangku kelas V SD II Kadipiro.

Dia belum mengetahui kondisi anaknya. Dia berharap saudara pasutri bisa menghidupi anak yang masih belum dewasa itu. “Kami berharap jenazah mereka bisa ditemukan segera,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya