SOLOPOS.COM - Ilustrasi sumur (JIBI/Solopos/Dok)

Warga tenggelam Semarang dialami warga Suruh, Kabupaten Semarang, yang tenggelam ke dalam sumur.

Semarangpos.com, SURUH – Nasib nahas dialami Muh. Rohman, 40, warga Dusun Krajan RT 007/RW 003, Krandon Lor, Suruh, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Berniat memperbaiki pompa air di rumahnya, Rohman justru tercebur dalam sumur hingga tewas, Jumat (20/5/2016).

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Berdasarkan informasi yang dihimpun Semarangpos.com, peristiwa tragis yang dialami Rohman itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu, ia dibantu rekannya, Tukiman, 50, warga Dusun Krajan RT 006/RW 003, tengah memperbaiki pompa air yang terletak di samping sumur di belakang rumahnya yang macet.

Setelah beberapa saat diperbaiki, pompa air itu tak kunjung membaik. Alhasil, Rohman pun berinisiatif masuk ke dalam sumur untuk memeriksa saluran pipa yang tersambung dengan pompa itu.

Setelah masuk ke dalam sumur sekitar tujuh meter, Rohman berteriak bahwa dirinya tidak kuat. Mendengar teriakan rekannya, Tukiman pun berusaha membantu, namun terlambat,

Rohman keburu jatuh lebih ke dalam sumur. Warga tenggelam Semarang itu baru bisa diangkat keluar sumur sekitar satu setengah jam kemudian atau sekitar pukul 17.30 WIB dalam kondisi sudah tak bernyawa.

Kapolsek Suruh, AKP Mustanto, membenarkan kejadian tragis yang dialami Rohman. Meski demikian, hingga saat ini ia belum mengetahui secara pasti penyebab kematian korban.

“Dari kesaksian saksi Tukiman, korban tewas karena tak kuat menghirup udara yang ada di dalam sumur sehingga pegangannya terlepas hingga tercebur ke dalam sumur. Saat ini kami masih terus melakukan penyelidikan atas kematian korban,” ujar Kapolsek saat dihubungi Semarangpos.com, seusai kejadian.

Mustanto mengaku saat ini tengah menyelidiki apakah ada kemungkinan lain di balik tewasnya warga tenggelam Semarang itu. Namun, dari hasil pemeriksaan tubuh korban yang dilakukan tim medis Puskesmas Suruh tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan maupun kekerasan. “Kamu belum tahu juga. Apakah korban berteriak,”tidak kuat,” kepada saksi itu karena tidak tahan dengan udara yang ada di dalam sumur atau sesak nafas, saat ini masih terus kami selidiki,” beber Kapolsek terkait tragedi sumur maut itu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya