SOLOPOS.COM - Sejumlah pengunjung berwisata di Umbul Ponggok, Polanharjo, Klaten, Minggu (4/10/2015). Sejak 2014, kunjungan ke objek wisata yang menawarkan snorkeling di air tawar itu terus melonjak. (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Warga tenggelam Klaten di Umbul Ponggok menjadi perhatian banyak pihak.

Solopos.com, KLATEN – Pengelola Umbul Ponggok bakal membangun menara pantau setinggi tiga meter di tengah Umbul Ponggok tersebut. Pembangunan menara pantau ini guna mengawasi aktivitas perenang sekaligus mencegah jatuhnya korban meninggal dunia di Umbul Ponggok.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Demikian penjelasan Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri Ponggok, Untung Hari Margono, saat ditemui wartawan di Ponggok, Senin (22/2/2016). Total anggaran yang disediakan pengelola membangun menara pantau senilai Rp10 juta.

Baca:
Warga Wedi Tewas di Umbul Ponggok
Sebelum Tewas, Gilang Potret Keindahan Umbul Ponggok
Kasus Gilang, Kasus Kedua di Umbbul Ponggok

Sebagaimana diketahui, Alrisna Galang Norendra, 20, warga Ngendengan RT 30/RW 19, Pandes, Wedi meregang nyawa saat asyik berenang di Umbul Ponggok, Polanharjo, Sabtu (20/2) pukul 10.00 WIB.

Galang diketahui nekat nyemplung di umbul tanpa mengenakan pelampung meski tidak lihai berenang. Saat Galang tenggelam, tim relawan yang mengawasi aktivitas sulit memantau dari pinggir umbul.

“Kami sudah mengevaluasi model pengawasan sejak kejadian akhir pekan lalu. Kami akan memasang menara pemantau di tengah-tengah umbul [menara pantau terbuat dari besi]. Ini untuk memudahkan tim relawan memantau aktivitas perenang. Kami tidak ingin, kasus itu terjadi lagi ke depan,” katanya.

Selain pengawasan yang dilakukan 4-10 orang setiap harinya, lanjut Untung, pengelola juga sudah memasang kamera closed circuit television (CCTV). “Ada 11 kamera CCTV yang kami pasang di sekitar umbul,” katanya.

Kepala Desa (Kades) Ponggok, Junaedi Mulyono, mengatakan pengelola Umbul Ponggok sudah berulang kali mengingatkan pengunjung agar memakai pelampung saat berenang dan snorkeling.

“Pengamanan akan terus ditingkatkan. Bagi yang tidak berenang, silakan menggunakan pelampung. Soal korban yang tenggelam akhir pekan lalu, kami siap memberikan tali asih dan asuransi yang nominalnya berkisar Rp18 juta-Rp20 juta,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya