SOLOPOS.COM - Waduk Cengklik Boyolali )(JIBI/Solopos/Dok)

Warga tenggelam Boyolali di Waduk Cengklik.

Solopos.com, BOYOLALI — Nasib nahas dialami Ragil, 20, warga Kampung Grejen, RT 002/RW 003, Desa Pucangan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo. Dia tewas tenggelam di Waduk Cengklik, Ngemplak, Boyolali, Sabtu (20/2/2016) siang sekitar pukul 11.30 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dari informasi yang dihimpun Solopos.com,  Ragil terpeleset di waduk pada jarak sekitar 20 meter dari pinggir waduk. Saat itu, Ragil berniat mengobok-obok air waduk sebelum memancing ikan.

“Saya lihat dia [korban] berjalan sambil membuat ombak-ombakan di dalam air. Dari pinggir terus ke tengah sampai seukuran dada korban. Mendadak dia teriak minta tolong.”

Ekspedisi Mudik 2024

Demikian penuturan Bambang, 24, warga Gagaksipat RT 002/RW 004, Kecamatan Ngemplak, kepada penyidik kepolisian, seusai evakuasi kemarin.

Tolong Korban

Mengetahui kejadian tersebut, Bambang berusaha menolong korban. Belum sempat ditolong, Ragil sudah tenggelam. Kebetulan, saat itu di waduk banyak nelayan yang sedang mencari ikan. Mereka kemudian sama-sama mencari Ragil. Sekitar pukul 13.00 WIB, para nelayan akhirnya menemukan Ragil dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

Belakangan diketahui, Ragil datang ke Waduk Cengklik bersama temannya, Suwarto, 35, warga Pedusan RT 003/RW 003, Pucangan, Kartasura, Sukoharjo. Mereka berangkat ke Waduk Cengklik sekitar pukul 10.30 WIB. Awalnya, mereka memancing di sebelah barat pintu air.

Tanpa sepengetahuan Suwarto, Ragil berpindah tempat memancing, menyeburkan diri ke waduk dengan maksud menyeberang ke tempat lain yang mungkin dianggap banyak ikannya.

Berdasarkan penuturan Suwarto, Ragil tidak tahu kondisi dan kedalaman waduk. Ragil bahkan diketahui tidak bisa berenang.

Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, melalui Kapolsek Ngemplak, AKP Ahmad Nadiri, membenarkan korban berhasil dievakuasi dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis korban, tidak ditemukan bekas penganiayaan. Korban meninggal dunia murni karena kecelakaan. Korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk selanjutnya dimakamkan,” kata Ahmad Nadiri.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya