SOLOPOS.COM - Bangunan eks King Plaza di Jl Kolonel Sutarto, Jebres, Solo. Foto diambil Selasa (13/11/2012). (Dok/Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Bangunan eks King Plaza di Jl Kolonel Sutarto, Jebres, Solo. Foto diambil Selasa (13/11/2012). (Dok/Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

SOLO–Persoalan kompensasi ganti rugi dampak lingkungan ihwal pembangunan hotel City Walk dibekas bangunan King Plaza, Jebres, Solo rampung, setelah bertahun-tahun tidak menemui titik temu. Warga sepakati nilai ganti rugi berkisar Rp800.000-Rp1,5 juta per keluarga.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, proses ganti rugi dampak lingkungan sudah dibayarkan belum lama ini. Warga menyepakati nilai ganti rugi yang ditetapkan yakni Rp800.000, Rp900.000 dan Rp1,5 juta per keluarga. Nilai ganti rugi diberikan sesuaikan dengan dampak yang ditimbulkan.

Ketua LPMK Kelurahan Jebres Tri Sapto mengatakan telah dilakukan pertemuan pihak manajemen hotel dan warga sekitar lokasi rencana pembangunan hotel. Pertemuan di antaranya membahas mengenai kompensasi dampak lingkungan maupun sosial.

“Setelah pembahasan panjang dan lama akhirnya masalah kompensasi rampung. Ada kesepakatan baik manajemen hotel dengan warga,” katanya, Rabu (24/4/2013).

Dia menyebutkan besaran kompensasi disepakati dan telah diterima warga yakni Rp800.000-Rp1,5 juta. Hal ini disesuaikan jarak lokasi rumah dengan bangunan hotel. Setidaknya, dia menyebutkan 120 keluarga yang berada di lingkungan sekitar pembangunan hotel.  Mereka tersebar di RT001/RW002, RT003/RW002, RT001/RW004 dan RT004/RW004.

“Kesepakatan ini dibuat MoU langsung per keluarga,” terangnya.

Saat ini, dia mengatakan pembangunan hotel tinggal menunggu proses perizinan di Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Warga, lanjutnya, telah menyetujui alih fungsi bangunan yang rencananya untuk mal King Plaza menjadi hotel berbintang.

Penyerapan Tenaga Kerja

Selain persoalan kompensasi ganti rugi, dia juga mengatakan warga menuntut kompensasi penyerapan tenaga kerja dari warga setempat. Warga minta dilibatkan selama proses pembangunan, artinya tenaga kontruksi atau tukang bangunan dari warga.

“Warga juga minta dijadikan tenaga keamanan, parkir dan cleaning service,” katanya.

Manajemen hotel, lanjut dia, harus memerhatikan dampak lingkungan. Di antaranya warga menutut pembuatan saluran instalasi pembuangan air limbah (Ipal) terpadu serta pemasangan lampu jalan kampung.

Terpisah, Plt Lurah Jebres Agung Riyadi menilai yang perlu menjadi perhatian serius dari pembangunan hotel adalah soal dampak lalu lintas. Menurutnya, manajemen rekayasa lalu lintas harus dipersiapkan matang. Mengingat, imbuh dia, lokasi pembangunan hotel berada di jalur padat lalu lintas.

“Jadi dikhawatirkan kalau hotel ini beroperasi lalu lintas tambah padat. Jalan kampung juga akan menjadi macet,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui, setelah gagal dibangun mal King Plaza, bangunan di Jl Kolonel Sutarto tepatnya di depan RSUD dr Moewardi Solo yang dibiarkan mangkrak enam tahun lebih kini siap dioperasionalkan menjadi hotel.  Rencananya hotel bintang kelas tiga bernama Hotel City Walk bakal berdiri di sana.

Bangunan King Plaza mulai dibangun sejak 2006 silam. Saat itu, warga Tegalrejo RT001/ RW004 Jebres demo memrotes pembangunan pusat perbelanjaan King Plaza. Mereka menuntut kompensasi atas kerugian yang dialami selama proses pembangunan.

Warga juga menuntut King Plaza tidak membuat sumur apa pun, baik artetis maupun yang lain untuk menghindari kerusakan lingkungan dalam jangka panjang. Selain itu Warga juga meminta kepastian pembuangan limbah tidak merugikan warga, serta investor memberikan fasilitas perbaikan jalan dan penerangan.

King Plaza perlu pula mempertimbangkan memberikan lapangan kerja kepada warga sekitar sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan. Hingga akhirnya tidak ada titik temu dan kondisi bangunan King Plaza mangkrak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya