SOLOPOS.COM - Warga menunjukkan air bersih dalam tandon yang dialirkan dari sumur kawasan Sapuangin, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten, ke perkampungan di Dukuh Grintingan, Minggu (22/8/2021). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Selama bertahun-tahun, warga dan pemerintah Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten, berupaya membebaskan desa mereka dari krisis air bersih saban kemarau tiba.

Penggalian sumur di kawasan yang disebut warga sebagai Kali Sapuangin menjadi harapan bisa mengatasi krisis air bersih di sebagian besar wilayah tersebut.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Upaya penggalian sumur itu dilakukan sejak setahun lalu atau 2020. Kini, air dari sumur yang sudah digali mulai dicoba untuk dialirkan ke perkampungan terdekat yakni Dukuh Grintingan.

Baca Juga: PPKM Jalan Terus, Produksi Beras Klaten Masih Surplus

Air dari sumur di Sapuangin bakal dimasukkan dalam bak penampungan air yang mulai dibangun tahun ini menggunakan dana bantuan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).

Kepala Desa Tegalmulyo, Klaten, Sutarno, mengatakan sebelum penggalian sumur untuk mengatasi krisis itu, terlebih dulu dilakukan pengecekan potensi air di wilayah Sapuangin. Pengecekan berdasarkan sumur tua yang sudah ada dan dimanfaatkan sebagian warga.

Hal itu juga dilakukan dengan survei geolistrik dan ditemukan beberapa lokasi yang berpotensi ada sumber air di bawah permukaan tanah. Penggalian sumur lantas dilakukan pada 2020 didanai dari Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APB Desa) Tegalmulyo senilai puluhan juta rupiah.

Baca Juga: Masjid dan Gereja Berdekatan, Jonggrangan Klaten Jadi Pilot Project Kerukunan Umat Beragama Jateng

Bantuan Pamsimas

“Potensi airnya ada dua lokasi pada kedalaman 15 meter di dua titik dan pada kedalaman 26 meter di satu titik. Kemudian kami lakukan penggalian secara manual,” kata Sutarno saat ditemui Solopos.com di Dukuh Ngringin, Desa Tegalmulyo, Klaten, Minggu (22/8/2021).

Air dari sumur mulai dialirkan ke kampung memanfaatkan bantuan dari program Pamsimas tahun ini. Upaya mengangkat air bersih dari sumur di Sapuangin untuk mengatasi krisis di Tegalmulyo, Klaten, menelan anggaran Rp1,1 miliar.

Dana itu bersumber dari bantuan APBD Klaten sekitar Rp850 juta dan dana pendampingan dari APB Desa sekitar Rp250 juta. Sutarno meyakini sumber air dari wilayah Sapuangin cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga Tegalmulyo.

Baca Juga: Biar Level PPKM Cepat Turun, Ini yang Harus Dilakukan 7 Daerah di Soloraya

Debit air dari dua sumber air di Sapuangin mencapai 3 liter per detik. Selain dari Sapuangin, Sutarno mengatakan ada pemanfaatan sumber air bersih dari kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM). Dari kawasan tersebut, air bersih dialirkan ke Dukuh Gedongijo serta Girpasang.

“Rencana kami seluruh warga Tegalmulyo sudah bisa memanfaatkan air bersih dari sumber-sumber yang ada di Tegalmulyo mudah-mudahan bisa terealisasi tahun ini,” kata Sutarno.

Pengangkatan Air Dirintis Sejak Belasan Tahun Lalu

Upaya mencari sumber air untuk mengatasi krisis di Tegalmulyo, Klaten, setidaknya sudah dilakukan sejak belasan tahun lalu. Krisis air bersih menjadi permasalahan utama yang dialami warga Tegalmulyo saban kemarau tiba.

Baca Juga: Petani Kebonarum Klaten Temukan Drone Jatuh di Sawah, Punya Siapa Ya?

Pada 2013 silam, upaya mengangkat air bersih dari dasar jurang yang oleh warga disebut Kali Jeroomah membuahkan hasil. Pengangkatan air bersih awalnya menggunakan dana bantuan pihak ketiga serta swadaya warga.

Dari Kali Jeroomah, air bersih bisa dimanfaatkan warga di enam wilayah RT. Sementara upaya untuk mencari sumber-sumber air terus dilakukan. Hanya, sumber air yang ada memiliki debit kecil dan tak bisa dimanfaatkan warga secara keseluruhan.

Baca Juga: Persiapan Fisik Proyek Tol Solo-Jogja di Klaten Dimulai, Ini Lokasinya

Seperti di Kali Gantol dengan potensi sumber air di tepi tebing yang kerap digunakan warga sebagai lokasi alternatif untuk mendapatkan sumber air bersih ketika pesanan air ke penyedia jasa air bersih belum datang.

“Untuk Tegalmulyo sebagian besar warga mash mengalami kekurangan air bersih ketika kemarau. Dari total 22 RT, kekurangan air bersih itu saat ini menyebar di 16 RT,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya