SOLOPOS.COM - Warga berjalan kaki di Halaman Kantor Setda Sukoharjo yang terendam banjir, Senin (28/11/2016) malam. (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Banjir Sukoharjo membuat warga kelimpungan.

Solopos.com, SUKOHARJO – Banjir yang kerap melanda sejumlah wilayah di Sukoharjo beberapa waktu terakhir membuat warga gerah. Sejumlah warga Desa Sidorejo, Kecamatan Bendosari menawarkan lima solusi alternatif penanganan banjir yang dipicu pengerjaan proyek city walk di saluran irigasi sekunder Colo Timur.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Warga terdampak banjir luapan saluran irigasi menggelar sarasehan membahas masalah banjir dan penanganannya di area city walk, Minggu (11/12/2016) malam. Acara itu dihadiri sekitar 30 warga terdampak banjir yang berasal dari Kampung Nandan, Dompilan, dan Tanjungsari, Desa Sidorejo, Kecamatan Bendosari.

Dalam acara tersebut, warga menyampaikan unek-unek dan aspirasi mengenai masalah banjir. Mereka mengaku tak pernah mendapat sosialisasi pengerjaan proyek city walk senilai Rp29 miliar pada 2015. Warga merasa dirugikan lantaran air saluran irigasi kerap meluap dan merendam rumah penduduk.

“Saya merasa dirugikan akibat banjir yang merendam rumah. Kasihan anak-anak dan orang lanjut usia [lansia] saat terjadi banjir. Mereka trauma saat turun hujan lebat,” kata seorang warga Desa Sidorejo, Tukidi, di rumahnya, Rabu (14/12/2016).

Tukidi berdomisili di dekat saluran irigasi sejak puluhan tahun lalu. Selama ini, rumahnya tak pernah terendam banjir. Sejak dibangunnya proyek city walk, rumahnya menjadi langganan banjir.

Selain unek-unek dan aspirasi, warga yang berdomisi di dekat saluran irigasi juga memberikan lima solusi alternatif penanganan banjir. Pertama, pengerukan total saluran irigasi sekunder Colo Timur mulai dari utara Kantor Bank Jateng Sukoharjo hingga selatan Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sukoharjo.

Kedua, pembuatan sodetan Kampung Tanjungsari-Kampung Norawi untuk memperlancar limpasan air saluran.

Ketiga, pembongkaran balok penyangga city walk yang terlalu rendah. Balok penyangga ini menghambat aliran air saluran irigasi saat turun hujan. Keempat, pembongkaran city walk paket IV yang terletak di sisi selatan Kantor BPN Sukoharjo.

“Kelima, warga siap menyampaikan aspirasi dan unek-unek saat hearing dengan DPRD Sukoharjo. Aspirasi dan masukan warga harus ditampung legislatif karena kami adalah warga Sukoharjo,” ujar Tukidi.

Sementara itu, anggota Komisi 3 DPRD Sukoharjo, Jaka Wuryanta, mengatakan biasanya surat resmi atau laporan warga langsung diterima unsur pimpinan DPRD Sukoharjo melalui Sekretaris Dewan (Sekwan).

Jaka belum mengetahui mengenai laporan dari warga terdampak banjir city walk. Kendati demikian, para legislator siap memfasilitasi aspirasi dan masukan dari warga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya