SOLOPOS.COM - Ilustrasi vaksinasi Covid-19 (Freepik)

Solopos.com, TAKALAR -- Seorang warga Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, meninggal dunia setelah mengalami demam dan sesak nafas tak lama seusai disuntik vaksin Covid-19. Pria bernama Sulaiman Daeng Tika, 50, itu meninggal pada Senin (22/3/2021) setelah kondisinya tak membaik.

Seperti dilaporkan detik.com, Putra ketiga almarhum, Mahmud, 20, mengatakan ayahnya yang merupakan karyawan outsourcing PLN menjalani vaksin periode pertama di kantornya di PLN Gardu Induk Daya, Makassar, Senin (15/3/2021). Tapi 2 hari sejak divaksin, Rabu (17/3/2021), Sulaiman disebut mulai demam dan merasa ngilu seluruh badan hingga mengalami sesak napas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Kalau sesak napas 2 hari setelah divaksin. Kalau demamnya kadang panasnya turun, malamnya naik lagi," ujar Mahmud di rumah duka di Galesong Utara, Takalar, Selasa (23/3/2021).

Menurut Mahmud, demam dan sesak napas ayahnya sejak saat itu tak pernah berhenti. Oleh sebab itu, sang ayah mulai izin tak masuk kerja pada hari keempat setelah divaksin.

Baca juga: Pertama di Jateng, 302 Calhaj Lansia Sukoharjo Jalani Vaksinasi Covid-19

"Mulai izin tidak masuk kerja hari Jumat (19/3/2021)," sebut Mahmud.

Meski sudah izin tidak masuk kerja agar bisa istirahat dan memulihkan kesehatannya, kondisi Sulaiman tak kunjung membaik. Pada Minggu (21/3/2021) malam, Sulaiman disebut terus demam, sesak napas, dan bahkan tak bisa tidur.

"Malam itu dia cuma mondar-mandir, kadang duduk juga. Kayak orang gelisah. Sampai pagi begitu," ujar Mahmud.

Berendam di Pantai

Pada Senin (22/3) pagi, karena tak tahan dengan kondisinya, Sulaiman memilih pergi berendam di pantai berjarak sekitar 30 meter dari rumahnya dengan maksud agar suhu badannya membaik. Namun hal itu urung terjadi, kondisi Sulaiman semakin lemas hingga harus dievakuasi warga kembali ke rumahnya.

"Cukup lama di rumah, bapak sempat mandi, baru dibawa ke Puskesmas," katanya.

Baca juga: Uji Klinis Tahap 2 Vaksin Nusantara Dihentikan Sementara, Ini Penyebabnya

Karena kondisinya tak kunjung membaik, Sulaiman dirujuk dari Puskesmas ke salah satu rumah sakit di Makassar. Namun saat di rumah sakit, Sulaiman dinyatakan meninggal dunia.

Menurut Mahmud, ayahnya selama ini tidak pernah mengeluhkan rasa sakit seperti saat setelah menjalani vaksin. Dia juga menyebut ayahnya tak ada riwayat penyakit kronis.

"Selama ini Bapak sehat, tidak pernah ada gejala-gejala kayak kemarin, tidak ada juga penyakitnya," jelasnya.

Audit Tim Independen

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel, dr Nurul AR, mengungkapkan pihaknya sudah memonitor kasus tersebut.

Baca juga: 3.000-An Pekerja Transportasi Solo Divaksin Covid-19 Sinovac, Termasuk Driver Ojek

"Sudah, dimonitor. Kami sudah terima kok itu, otomatis itu kalau ada laporan seperti itu," jelas dr Nurul saat dimintai konfirmasi terpisah.

Dia mengatakan, sejak awal sudah ada tim independen yang dibentuk. Tim tersebut saat ini telah melakukan audit atas peristiwa yang dialami Sulaiman Daeng Tika. Nurul juga menyebut tim independen segera memberi laporan mengenai kasus Sulaiman tersebut.

"Jadi nanti itu ada tim independen kami dari tim ahli yang memang sudah sesuai SK-nya itu, jadi nanti mereka yang akan audit," jelas Nurul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya