SOLOPOS.COM - Wakil Bupati Sragen, Daryanto (tengah) menjajal konstruksi jembatan gantung buatan warga Sumber, Singopadu, Sidoharjo, dengan warga Kauman, Karangtengah, Sragen, Sabtu (10/5). Jembatan yang dibangun menggunakan dana swadaya itu dinamai Jembatan Silaturohmi. (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN — Warga Kampung Kauman, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sragen, dan warga Dusun Sumber, Desa Singopadu, Kecamatan Sidoharjo, merancang dan membangun jembatan gantung menggunakan dana swadaya masyarakat senilai lebih dari Rp150 juta.

Jembatan dengan panjang lebih kurang 30 meter tersebut diresmikan penggunaannya oleh Wakil Bupati Sragen, Daryanto, didampingi legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Fathurrohman, Sabtu (10/5/2014). Kegiatan itu dihadiri Sekda, jajaran muspika dan warga dua kecamatan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam sambutannya, Daryanto mengapresiasi positif tekat keras warga Singopadu dan Karangtengah, untuk membangun jembatan. Apalagi pembangunan jembatan bertujuan untuk memudahkan aktivitas warga dua desa, termasuk kegiatan berangkat dan pulang sekolah para siswa.

Bila tidak ada jembatan siswa dari Desa Singopadu dan sekitarnya harus berjalan memutar bila ingin ke sekolah. Mirisnya lagi, dulu banyak warga yang harus menyeberangi sungai untuk sekadar menghadiri acara hajatan atau menyambangi sanak saudara.

“Saya tahu persis karena saat saya kecil sering di sini. Kebetulan kakak kandung saya dapat orang sini. Saya juga tahu, masyarakat Kauman dengan Sumber, konon berasal dari satu trah keluarga. Saya bangga sekali masyarakat membangun jembatan secara swadaya,” urai dia.

Kendati bangga, Daryanto mengaku malu terhadap warga Singopadu dan Karangtengah. Alasannya, Pemkab Sragen tidak berperan apa pun dalam proses pembangunan jembatan gantung yang kabarnya menggunakan uang iuran warga selama lebih dari tiga tahun terakhir.

Daryanto meminta Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen supaya mengkaji tata konstruksi jembatan. Tujuannya untuk melihat seberapa aman konstruksi jembatan bagi penggunanya. Selain itu, menurut dia, untuk menyusun rencana penyempurnaan fisik jembatan.

“Insya Allah petugas DPU mencatat kekurangannya. Bila belum masuk APBD perubahan tahun ini ya diupayakan dalam APBD 2015. Fokusnya penguatan konstruksi dan plengsengan. Tidak boleh ketinggalan pengecoran jalan menuju dan dari jembatan,” sambung dia.

Kepala Desa Singopadu, Heru Tarwoco, menyatakan kondisi jembatan gantung masih jauh dari kata sempurna. Utamanya, menurut dia, di bagian tiang penyangga pinggir jembatan masih menggunakan batang bambu. Untuk itu dia berharap Pemkab Sragen memberi bantuan.

Selain itu, Heru menyampaikan persoalan erosi tebing Sungai Mungkung beberapa tahun terakhir. Erosi tersebut telah mengancam beberapa rumah warga. “Ada tiga rumah yang dapurnya sudah dekat dengan sungai karena proses erosi. Kami mohon bantuan,” terang dia.

Heru menlanjutkan, tekad warga membangun jembatan gantung dilandasi sering hanyutnya jembatan sesek buatan warga. Setelah menghimpun iuran dari warga dan donatur selama tiga tahun, uang yang terkumpul cukup untuk membangun konstruksi inti jemba

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya