SOLOPOS.COM - Ketua Forum Gemar Makan Ikan (Forikan) Sukoharjo, Etty Suryani menebar benih ikan di Embung Desa Juron, Kecamatan Nguter, Jumat (23/3/2018). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Warga Sukoharjo dilarang BAB di embung.

Solopos.com, SUKOHARJO—Masyarakat Nguter diminta membudayakan hidup sehat dan menjaga lingkungan. Salah satunya, lingkungan embung di Desa Juron, Kecamatan Nguter, Sukoharjo, bukan sarana BABS (buang air besar sembarang), tetapi perikanan, wisata air, dan kuliner ikan air tawar. Apalagi embung tersebut baru ditebar sebanyak 160.000 ekor benih ikan tiga jenis yakni patin, nila, dan mujair.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penebaran benih ikan di embung Juron dilakukan oleh Ketua Forum Gemar Makan Ikan Sukoharjo, Etty Suryani bersama Kabid Budidaya Ikan Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng, Arif Rohman Hakim, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Netty Harjianti dan pejabat lain, Jumat (23/3/2018).

“Embung bukan sarana BABS, tetapi untuk wahana wisata air, kuliner, dan penyediaan protein ikan,” ujar Etty.

Etty meminta benih ikan baru ditebar tidak langsung dipanen, tetapi dipelihara hingga besar. (baca juga: Sukoharjo Resmi Terbebas dari Kebiasaan BAB Sembarangan)

“Mohon [benih ikan] diuri-uri dan diopeni [dipelihara] jika sudah besar bisa dipanen bareng atau diadakan lomba mancing di sekitar area embung. Jadi embung bukan untuk BABS dan tempat buang sampah sembarang. Jaga embung tetap bersih agar bisa menjadi wisata air.”

Etty yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Sukoharjo meminta semua warga memanfaatkan lahan pekarangan untuk ditanami dan dibuat kolam ikan dari terpal.

“Membuat kolam di pekarangan cukup dengan terpal plastik. Ibu memiliki peran strategis dalam pemenuhan gizi keluarga. Ojo disetrum atau diberi apotas dalam memanen ikan. Gunakan alat panen ramah lingkungan. Penggunaan racun atau setrum akan merusak ekosistem,” imbuhnya.

Dia juga mengajak masyarakat mulai membudayakan makan ikan agar konsumsi ikan warga Sukoharjo sama dengan konsumsi Pemprov Jateng yakni 26,71 kilogram per kapita per tahun.

“[2016] konsumsi ikan warga Sukoharjo baru 17,82 kilogram per kapita per tahun jadi masih rendah dibandingkan konsumsi tingkat Jateng. Peran masyarakat dalam mengampanyekan budaya makan ikan dibutuhkan sehingga pemenuhan gizi dan protein tercapai,” katanya.

Tahun ini, Pemkab Sukoharjo mendapatkan bantuan dari Pemprov Jateng sebanyak 664.440 ekor benih ikan, terbagi atas ikan jenis mujair, nila, dan patin.

Kepala Bidang Budidaya Ikan Dinas Kelautan dan Perikanan, Jateng, Arif Rohman Hakim, mengapresiasi gerakan gemar makan ikan dengan penebaran benih ikan. Menurut dia, kampanye makan ikan perlu digalakkan karena Jateng menempati rangking kedua dari bawah atau 32 dari 34 provinsi di Jateng.

“Tahun ini dilakukan gerakan serentak tebar benih ikan di 35 kabupaten/kota di Jateng dengan harapan ketersediaan ikan cukup. Ikan merupakan salah satu komoditas pangan protein di dunia yang bisa diterima di semua negara dan agama,” ungkapnya.

Menurut dia, kandungan gizi pada ikan sangat kompleks untuk kesehatan tubuh dan mencerdaskan.

“Gerakan makan ikan diharapkan membangun kesadaran individu kolektif untuk meningkatkan permintaan produksi ikan. Gerakan makan ikan dari lokal diharapkan menjadi gerakan nasional. Untuk itu, menu makan diharapkan diatur dan setiap pekan ada menu ikan,” papar dia.

 

Distribusi benih ikan Bantuan Pemprov Jateng di Sukoharjo, Jumat (23/3/2018):

No.    Lokasi          Ikan nila (ekor)      Ikan Mujair (ekor)  Ikan Patin (ekor)

  1. Embung Desa Juron, Kecamatan Nguter      100.000       25.000         5.000
  2. Embung Desa Gentan, Kecamatan Bulu       100.000       25.000         4.440
  3. Embung Desa Menuran, Kecamatan Baki    140.000       10.000         5.000
  4. Embung Desa Mulur, Kecamatan Bendosari 74.400         20.000         10.000

Sumber: Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo. (tus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya