Solo (Espos)–Warga yang tinggal di sekitar Stadion Sriwedari mempertanyakan retribusi bursa mobil. Sebab, selama ini tidak ada kejelasan retribusi itu masuk ke Pemkot atau pengelola bursa mobil.
Hal itu mencuat saat anggota DPRD SoloTutik Marikariyanti melakukan serap aspirasi selama reses di Kelurahan Sriwedari, pekan lalu. “Warga sudah resah karena bursa mobil sudah sampai jalan-jalan yang seharusnya menjadi akses bagi masyarakat. Mereka mempertanyakan retribusi di bursa mobil apakah masuk Pemkot atau pengelola atau malah ke kelurahan,” ungkap Tutik di Gedung DPRD Solo, Selasa (1/6).
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Dia mengungkapkan, tiap mobil yang ada di bursa mobil ditarik retribusi Rp 12.000. Jumlah retribusi yang cukup banyak itu menjadi pertanyaan bagi warga. Politisi dari Partai Gerindra ini menegaskan, lahan-lahan kosong yang ada di sekitar Sriwedari sudah digunakan untuk kegiatan bursa mobil.
Akibatnya, warga yang memiliki rumah di daerah itu tidak bisa bebas melakukan kegiatan saat hari libur. “Wajar bila terganggu karena sudah sampai depan rumah dan akses warga terganggu,” ujar anggota Komisi IV DPRD itu.
dni