SOLOPOS.COM - Warga mengantre layanan vaksinasi yang dilakukan di Balai Desa Bumiaji, Kecamatan Gondang, Sragen, Selasa (26/10/2021) pagi.(Istimewa/David Efendi)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 930 orang mengantre layanan vaksinasi dosis kedua dan 200 orang dosis pertama di Desa Bumiaji, Kecamatan Gondang, Sragen, Selasa (26/10/2021) pagi.

Di antara seribuan orang tersebut, ada sejumlah warga dari kelompok rentan yang pernah menolak vaksinasi pada pendataan sebelumnya. Mereka kebanyakan adalah warga lanjut usia atau lansia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Banyak yang sepuh-sepuh suruh vaksin, tapi kurang wawasan dan termakan hoaks. Mereka takut efek samping karena ada penyakit bawaan,” kata Kaur Perencanaan Desa Bumiaji, David Efendi, kepada Solopos.com.

Baca Juga: Belum ada Gambaran Nominal, Perhitungan UMK Sragen Tunggu Rilis BPS

Selain itu, sejumlah orang dengan gangguan jiwa juga menjadi sasaran vaksinasi. Mereka yang sempat menolak vaksin didatangi petugas gabungan dari rumah ke rumah. Personal merupakan petugas Pemerintah Desa Bumiaji, TNI/Polri, dan petugas kesehatan.

“Kami mengedukasi warga dengan door to door. Memberikan pengertian dan manfaat vaksin. Alhamdulillah pun purun [sudah mau] vaksin,” jelasnya.

Kelompok lansia yang sempat menolak vaksin juga ada di Desa Singopadu, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Kamis (21/10/2021). Satgas Penanganan Covid-19 setempat melakukan edukasi tentang manfaat vaksin dan proses vaksinasi. Termasuk tahapan cek kesehatan oleh tenaga kesehatan. Pelayanan vaksin di rumah-rumah ketua RT.

Baca Juga: Warga Sragen Perlu Tahu! Biaya PTSL Maksimal Rp600.000/Bidang

Selain itu, kata Sekretaris Desa Singopadu, Suyatno, ada juga petugas datang ke rumah warga untuk menyuntikkan vaksin bagi warga yang tidak bisa ke luar rumah.

“Kami melakukan jemput bola sejak 14 Oktober 2021. Alasan warga takut vaksin karena sakit [punya komorbid] dan lanjut usia,” kata dia.

Seorang lansia, Suginem, disuntik vaksin oleh petugas kesehatan Puskesmas Sidoarjo di salah satu rumah warga di Dukuh Singopadu, Kamis (21/10/2021).

Dia memejamkan mata begitu petugas memberikan aba-aba untuk menyuntikkan vaksin. Dalam hitungan detik, cairan vaksin dari produsen vaksin Pfizer-BioNTech masuk ke jaringan tubuhnya.

Baca Juga: Alhamdulillah, Donasi Untuk Vino Tembus Setengah Miliar Rupiah Lebih

Takut Dampak Vaksin

Suginem mengatakan pernah mendapatkan sosialisasi dan ajakan vaksinasi ke Puskesmas. Tetapi dia tidak mendaftar karena takut akan dampak vaksin Covid-19.

“Sudah pernah ada ajakan, tetapi enggak berangkat takut. Gadah gula ajrih [punya penyakit diabetes takut],” kata dia kepada Solopos.com.

Suginem merupakan satu dari 80 lansia yang didata dan telah mendapatkan sosialisasi dan mendapatkan layanan vaksinasi ketuk pintu di Desa Singopadu waktu itu.

Hasil penelitian Johns Hopkins University tentang persepsi masyarakat terkait vaksinasi di 100 negara baru-baru ini menyatakan sebanyak 76% responden yang belum menerima suntikan vaksin di Indonesia enggan mencari program vaksinasi Covid-19. Selain itu, sebanyak 17% responden yang sama mengungkapkan tidak butuh divaksinasi.

Baca Juga: Suka Duka Penjaga Perlintasan KA Bedowo, Harus Siaga Demi Kemanusiaan

Director for Communication Science & Research Johns Hopkins Center for Communication Programs, Doug Storey, melakukan penelitian dengan empat kategori. Yaitu penerimaan vaksin, perilaku, pengetahuan dan informasi, serta tes Covid-19 dengan menghimpun data responden sejak Mei 2021.

Dari responden yang belum vaksin, lebih banyak yang menyatakan secara pasti atau lebih mungkin divaksin (67%) dibandingkan mereka yang melaporkan tidak akan divaksin (34%). Pria sedikit lebih bersikap negatif terhadap vaksin dibandingkan wanita.

Masih ada 40% yang melaporkan kemungkinan tidak akan divaksin pada kelompok lansia atau usia di atas 55 tahun. Doug mengatakan penyampaian pesan perlu difokuskan pada kelompok lansia dengan memperhatikan hambatan lansia dalam vaksin, yakni 44% takut efek samping dan 19% yakin mereka tidak memerlukan vaksin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya