SOLOPOS.COM - Sukarelawan SAR Poldes Sepat mengecek suhu tubuh tamu undangan pesta hajatan di Dukuh Dawungan, Desa Sepat, Masaran, Sragen, Minggu (22/3/2020). (Solopos/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN — Warga Dukuh Dawungan, Desa Sepat, Masaran, Sragen, nekat gelar pesta hajatan pernikahan meski sudah ada imbauan social distancing atau menjauhi kerumunan dari pemerintah.

Untuk mengantisipasi penularan virus corona, sekitar 500 tamu undangan yang menghadiri hajatan pada Minggu (22/3/2020) itu menjalani tes suhu tubuh.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pengecekan suhu tubuh di lokasi hajatan warga Sragen itu dimotori para sukarelawan tim Search and Rescue (SAR) Pengamanan Ormas Lingkungan Desa (Poldes) Sepat.

Motif Laki-Laki Asal Karanganyar Tega Jual Istri untuk Layanan Foursome

Pengecekan suhu tubuh tamu undangan pesta hajatan warga Sragen itu diselenggarakan di dua pintu masuk berbeda di sisi utara dan selatan. Hasilnya, tidak ada tamu undangan yang memiliki suhu tubuh hingga 37 derajat Celcius.

“Rata-rata suhu tubuh tamu undangan itu antara 31, 32, dan 33 derajat Celcius. Tidak ada yang memiliki suhu tubuh 37 derajat Celcius sehingga semua tamu undangan diperbolehkan masuk,” ujar Koordinator Lapangan SAR Poldes Sepat, Bambang Sugianto, kepada Solopos.com.

Selain dicek suhu tubuh, semua tamu undangan juga diminta mencuci tangan memakai sabun pada wastafel yang disediakan di pintu masuk acara resepsi pernikahan.

3 Dokter Perawat Pasien Corona Indonesia Meninggal, Ini Datanya

Para tamu undangan dimbau tidak bersalaman demi mengantisipasi persebaran Covid-19. Acara hajatan pernikahan warga Sragen itu tetap digelar meski sudah ada imbauan supaya ditunda oleh kepolisian.

Warga Yang Gelar Hajatan Menolak Untuk Menunda

Warga berdalih persiapan resepsi pernikahan itu sudah matang sehingga merasa tidak mungkin ditunda. “Namanya orang mantu itu sudah direncanakan dengan matang selama beberapa bulan. Hajatan tidak mungkin ditunda karena kaitannya dengan banyak hal," kata Kepala Desa Sepat, Mulyono.

Banyak hal itu seperti sudah mendaftar di KUA, surat undangan sudah diedarkan, sudah belanja kebutuhan dapur dan semua perlengkapan hajatan. "Sebagai langkah antisipasi, kami menyediakan fasilitas cuci tangan dan pengecekan suhu tubuh semua tamu undangan,” terang dia.

Banjir Order, Pengrajin Etanol Bekonang Malah Kewalahan

Demi mencegah penularan Covid-19 ke Desa Sepat, pemdes setempat menyiapkan 2.200 liter disinfektan untuk dibagikan kepada semua pengurus RT. Penyemprotan disinfektan itu diselenggarakan serentak pada Minggu.

Penyemprotan disinfektan dilakukan di rumah-rumah warga dan fasilitas umum seperti ruang pertemuan, balai RT, masjid atau musala. “Penyemprotan disinfektan itu diselenggarakan warga secara gotong royong dibantu oleh sukarelawan Poldes Sepat,” jelas Mulyono.

Bus Semeru Tabrak Truk Tronton di Boyolali, 8 Orang Jadi Korban

Sebelumnya, masing-masing Polsek di 20 kecamatan Sragen diminta tidak memberikan izin atau rekomendasi kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan pengumpulan massa, salah satunya pesta hajatan.

Polres Sragen mengimbau warga menunda kegiatan pengumpulan massa termasuk hajatan itu untuk sementara waktu demi mencegah persebaran virus corona. “Edaran itu sudah disampaikan kepada masing-masing Kapolsek. Imbauan itu harap dipatuhi masyarakat demi mengantisipasi persebaran Covid-19,” terang Kasubag Humas Polres Sragen, AKP Harno, mewakili Kapolres Sragen, AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya