SOLOPOS.COM - Ilustrasi protokol kesehatan. [Shutterstock]

Solopos.com, SRAGEN — Masyarakat di Kabupaten Sragen masih sangat abai dalam penerapan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19.

Tingkat kepatuhan dalam memakai masker, cuci tangan, jaga jarak, dan menjauhi kerumunan rata-rata masih di bawah 50%.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kondisi tersebut tercermin dari hasil survei perilaku masyarakat pada masa pandemi Covid-19 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Sragen secara daring pada periode 13-20 Juli 2021.

Hasil survei tersebut memberi gambaran dan kondisi terkini tentang perilaku masyarakat pada masa pandemi, khususnya terkait dengan protokol kesehatan.

Ekspedisi Mudik 2024

Kebijakan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang diambil pemerintah diharapkan membawa perubahan perilaku masyarakat secara signifikan dalam kepatuhan protokol kesehatan, baik personal maupun komunal.

Baca Juga: Vaksinasi Moderna Sasar 6.587 Buruh Pabrik di Sragen

“Survei ini menyasar responden sebanyak 784 orang di Kabupaten Sragen. Saya ucapkan apresiasi dan terima kasih kepada para responden yang berpartisipasi dalam survei ini. Informasi dari hasil survei ini merupakan gambaran individu yang secara sukarelawan berpartisipasi dan tidak mewakili kondisi seluruh masyarakat di Sragen,” ujar Kepala BPS Kabupaten Sragen, Cahyo Kristiono, kepada Solopos.com, Minggu (15/8/2021).

Cahyo menerangkan sebagian besar responden berdomisili di Kabupaten Sragen. Dia mengatakan mereka secara personel mengaku taat protokol kesehatan.

Dari hasil survei tersebut, Cahyo menjelaskan perilaku responden dalam mentaati protokol kesehatan menunjukkan angka yang tinggi, seperti pemakaian masker satu lapis mencapai 88,90%, meningkatkan imunitas sampai 82,40%, menjaga sirkulasi udara 74,11%, Mencuci tangan 71,05%, mengurangi mobilitas 70,92%, menjauhi kerumunan 70,15%, menjaga jarak 58,80%, dan memakai masker dua lapis 46,17%.

Baca Juga: Hari Ini, BOR di Sragen Turun tapi Kasus Kematian 25 Orang /Hari

Namun, dalam perilaku komunal masyarakat, Cahyo menyampaikan sebagian responden menilai masyarakat di lingkungan sekitarnya di Kabupaten Sragen secara umum masih sangat abai dalam mentaati protokol kesehatan.

Dari angka-angka survei terhadap kepatuhan komunal masyarakat menunjukkan tren rendah, seperti pemakaian masker satu lapis 50,07%, pemakaian masker dua lapis hanya 21,13%, cuci tangan pakai sabun/hand sanitizer 44,75%, jaga jarak dua meter 30,81%, dan menjauhi kerumunan 34,46% serta mengurangi mobilitas 38,99%.

Program Vaksinasi

“Pengakuan responden masyarakat ini menunjukkan kepedulian mereka terhadap pelanggaran protokol kesehatan yang terjadi di lingkungan sekitar mereka,” jelasnya.

Cahyo menerangkan tingkat partisipasi responden dalam program vaksinasi cukup besar, yakni mencapai 72,58%. Mereka mengikuti vaksinasi atas kesadaran pribadi, diwajibkan oleh manajemen tempat mereka bekerja, dan sebagian atas rekomendasi tenaga kesehatan (nakes).

Sementara responden yang belum vaksin, sebut Cahyo, sebanyak 59% dengan alasan sudah terjadwal tetapi menunggu waktu dan sebagian masih mencari lokasi vaksinasi.

“Responden yang tidak mau mengikuti vaksinasi sebanyak 41% dengan alasan efek samping, tidak percaya dengan efektivitas vaksin, dan lainnya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya