SOLOPOS.COM - Sukarelawan bersama polisi dan tim medis mengevakuasi kerangka manusia di gorong-gorong Dukuh Krujon, Toyogo, Sambungmacan, Sragen, Jumat (17/9/2021). (Istimewa-PMI Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Warga Dukuh Krujon, RT 028/RW 007, Desa Toyogo, Sambungmacan, Sragen, dibuat geger dengan penemuan kerangka manusia di selokan lapangan desa setempat, Jumat (17/9/2021).

Informasi yang dihimpun Solopos.com, kerangka manusia itu ditemukan secara tidak sengaja oleh warga pada Jumat pagi sekitar pukul 08.00 WIB. Selokan tak jauh dari lapangan voli di tanah kas desa itu sebelumnya memang jarang dijamah warga.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Warga yang mendengar temuan kerangka itu pun berdatangan ke lokasi. Mereka juga melaporkan temuan kerangka manusia itu ke Polsek Sambungmacan.

Baca juga: Dilaporkan ke Polisi oleh Advokat dan Warga, Begini Tanggapan Bupati Sragen

Tak lama kemudian, jajaran Polsek Sambungmacan tiba di lokasi. Polisi datang bersama petugas medis dari puskesmas setempat dan sukarelawan dari PMI Sragen serta PSC 119 Sukowati.

Polisi menggelar olah tempat kejadian perkara dan meminta keterangan sejumlah saksi. Sementara petugas medis dan sukarelawan mengevakuasi kerangka manusia yang sudah terpisah itu.

Tak Ada Tanda Penganiayaan

Bahkan, batok kepala atau tengkoraknya ditemukan pada jarak sekitar 200 meter dari lokasi karena hanyut terbawa arus air dari selokan itu.

“Relawan dari PMI Sragen rela masuk gorong-gorong untuk mencari keberadaan tengkorak itu dan menemukannya pada jarak 200 meter” papar Wakil Ketua PMI Sragen, Suwarno, kepada Solopos.com.

Baca juga: 2 TPS di Sragen Ditutup, Warga Buang Sampah ke Sungai dan Saluran Irigasi

Polisi menyimpulkan tidak ada tanda-ganda bekas penganiayaan pada kerangka manusia itu. Oleh sukarelawan dari PMI dan PSC 119 Sukowati, kerangka itu dibawa ke Kamar Jenazah RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.

Belakangan diketahui, kerangka manusia itu tak lain adalah Eko Sutejo, 44, yang dilaporkan hilang sejak 27 Juli lalu. Pihak keluarga sudah melaporkan hilangnya Eko pada 1 Agustus ke Polsek Sambungmacan.

Eko yang memiliki riwayat penyakit epilepsi itu dinyatakan hilang dengan memakai kaus kuning lengan hitam, celana pendek warna hitam. Eko diketahui memiliki tinggi 168 dan berat badan 70 kg. Ternyata, temuan kerangka manusia itu memiliki ciri-ciri yang sama dengan Eko.

Baca juga: Nekat Tenan! Warung Hik di Sragen Ini Jual Obat Berbahaya, Lokasinya Bikin Geleng-Geleng

Pihak keluarga juga masih mengenali jenis pakaian yang dikenakan Eko yang ditemukan di lokasi penemuan kerangka manusia itu. Diduga, Eko jatuh ke selokan saat penyakit epilepsinya kambuh.

“Sudah dua bulan hilang. Benar [punya penyakit epilepsi]. Kerangkanya ditemukan di gorong-gorong lapangan [voli] di tanah kas desa,” papar Kapolsek Sambungmacan, AKP Widarto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya