SOLOPOS.COM - Seorang lansia, Suginem, menahan sakit saat petugas menyuntikkan vaksin Covid-19 di rumah warga di Dukuh Singopadu, Desa Singopadu, Kecamatan Sidoarjo, Sragen, Kamis (21/10/2021). Sejumlah lansia dan kelompok rentan sempat takut divaksin. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SRAGEN — Warga Sragen sulit diminta melakukan vaksin booster. Karenanya cakupan vaksinasi booster bagi warga Sragen masih rendah, yakni baru 27,88% dari sasaran 686.371 orang. Padahal Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen menargetkan vaksinasi dosis ketiga atau booster itu bisa menyentuh angka 40%, terutama kaum lanjut usia yang rentan terhadap serangan Covid-19.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Hargiyanto, menyampaikan cakupan vaksinasi dosis ketiga baru menyasar 191.360 orang. Sementara untuk vaksinasi dosis keempat bagi tenaga kesehatan sudah mencapai 72,84% atau 3.617 orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Vaksinasi untuk dosis keempat bagi masyarakat umum belum ada. Dia menyebut target vaksinasi booster itu diharapkan bisa sampai 40% karena ketersediaan vaksin sekarang terbatas.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, menyatakan vaksinasi hanya dilayani di Sentra Vaksinasi Sukowati yang terletak di depan Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) karena ketersediaan vaksin terbatas. “Vaksinasi booster ini penting apalagi dengan situasi dan kondisi Covid-19 yang mulai meningkat belakangan. Vaksin booster yang disediakan berupa Pfizer. Dalam sehari UPTPK bisa melayani lebih dari 100 orang,” ujarnya.

Baca Juga: Bupati Sragen: Kasus Covid-19 pada Orang Lansia Naik Tiga Kali Lipat

Yuni, sapaan akrab Bupati, mengungkapkan kasus Cobvid-19 mulai naik tetapi Pemkab tidak melakukan pembatasan kegiatan kemasyarakatan. Yuni hanya mengingatkan selalu jaga protokol kesehatan dan segera booster supaya angka kasus Covid-19 tidak naik seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Ke depan kemungkinan ada vaksin berbayar, seperti di perusahaan-perusahaan yang melakukan vaksinasi mandiri. Untuk masyarakat sekarang masih gratis,” jelasnya.

Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen, Sri Subekti, meminta masyarakat Sragen patuh pada protokol kesehatan dan melakukan vaksin booster. Dia melihat masyarakat sekarang sudah abai dengan protokol kesehatan dan disuruh vaksin juga sulit. “Bareng arep lunga nyeneni [saat mau berpergian malah memarahi] petugas karena belum vaksin booster,” katanya.

Baca Juga: Covid-19 Masih Mengintai, Sehari 4 Jenazah di Sragen Dikubur dengan Prokes

Dia menyebut per Selasa kasus aktif Covid-19 di Sragen sebanyak 48 orang yang terdiri atas 32 orang dirawat di rumah sakit dan 16 orang melakukan isolasi mandiri. Sejak Sabtu (12/11/2022) hingga Selasa (15/11/2022) terdapat tambahan dua kasus meninggal dunia, sehingga angka kasus kematian mencapai 1.544 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya