SOLOPOS.COM - Dua paslon mengikuti debat perdana Pilkada Solo 2020 di The Sunan Hotel, Jumat (6/11/2020) malam. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO - Pilkada Solo 2020 diikuti dua pasangan cawali-cawawali, yaitu Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa (Gibran-Teguh) serta Bagyo Wahyono-F.X. Supardjo (Bajo). Gibran-Teguh diusung PDIP dan hampir seluruh partai politik (parpol) yang memiliki kursi di DPRD Kota Solo.

Sedangkan Bajo maju dari jalur perseorangan. Pasangan wong cilik ini diusung organisasi kemasyarakatan Panji-Panji Hati atau Tikus Pithi Hanata Baris (TPHB).

Promosi Pegadaian Area Surabaya 2 Gelar Festival Ramadan 2024 di 2 Lokasi

Berdasarkan pengundian yang dilakukan KPU Solo, pasangan Gibran-Teguh mendapat nomor urut 01. Sementara pasangan Bajo mendapat nomor urut 02. Dua pasangan cawali-cawawali Solo itu mengusung visi-misi dan program unggulan masing-masing. Berkas visi-misi dan program unggulan mereka sudah diserahkan ke KPU Solo.

Update Covid-19 Solo: Sebulan Tambah 1.000-an Kasus, Total Meninggal 100 Orang

Visi Misi Teguh-Gibran

Penelusuran Solopos.com, berkas visi-misi dan program unggulan Gibran-Teguh ada 10 lembar. Di berkas tersebut disebutkan visi besar Gibran-Teguh adalah Mewujudkan Surakarta Sebagai Kota Budaya yang Modern, Tangguh, Gesit, Kreatif dan Sejahtera.

Visi tersebut dijabarkan dalam tujuh poin misi. Pertama, memastikan tidak terjadi peningkatan kasus Covid-19 dan memberikan rasa aman kepada seluruh masyarakat. Kedua, masyarakat harus bisa melangsungkan kehidupan ekonomi. Kelangsungan ekonomi masyarakat yang dimaksud tentu menyesuaikan dengan tatanan kenormalan baru kondisi pandemi Covid-19.

Misi ketiga Gibran-Teguh adalah memajukan tata ruang, pariwisata, dan pelestarian budaya untuk kemajuan kota. Keempat, meningkatkan kepemimpinan pemuda di bidang ekonomi, seni budaya, dan olah raga. Kelima, mengembangkan semangat gotong royong dan kebhinekaan. Keenam, mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan warga kota. Poin ketujuh, mewujudkan pola kerukunan antar umat beragama yang saling menghormati.

Tanggapi Rencana Bajo Bangun Kereta Bawah Tanah di Solo, Rudy: Gak Realistis

Program Unggulan Teguh-Gibran

Sementara program unggulan Gibran-Teguh dijabarkan dalam delapan poin yang masing-masing masih dijabarkan lagi.

Program pertama mereka yakni bangkit dari pandemi Covid-19 dengan memastikan seluruh program pemerintahan termasuk quick wins pada tahun pertama untuk pemulihan ekonomi,  menjaga daya beli, dan kesehatan melalui lima kegiatan.

Lima kegiatan itu yakni pendataan dan konsolidasi program bantuan sosial untuk warga miskin dan rentan miskin, baik dari Pemkot, Pemprov dan pusat. Ada juga kegiatan memfasilitasi pelaku UMKM agar mendapat restrukturisasi kredit.

Cegah Lonjakan Kasus Covid-19 Saat Libur Akhir Tahun, Wali Kota Solo: Jangan Keluar Kota atau Mudik!

Tak hanya itu pelaku UMKM akan diberi sarana usaha akibat terdampak Covid-19. Kegiatan ketiga, menjamin ketersediaan sembako dengan memastikan terjaganya daya beli masyarakat. Ada juga peningkatan program padat karya tunai dengan tetap mematuhi protokol pencegah terhadap Covid-19. Kegiatan terakhir optimalisasi peran pemerintah kelurahan dan puskesmas, serta bekerja sama dengan pengurus RT/RW untuk membentuk kampung siaga Covid-19.

Program unggulan kedua Gibran-Teguh penggalian sumber pendapatan baru daerah dan alokasi anggaran pembangunan yang tepat sasaran dan prioritas melalui lima kegiatan pokok. Di antaranya memanfaatkan stimulus dari pusat.

Stimulus anggaran harus digunakan seoptimal mungkin untuk percepatan pemulihan ekonomi. Ada juga kegiatan untuk peningkatan kapasitas pelayanan daerah melalui evaluasi sumber-sumber pendapatan pajak dan retribusi daerah.

Sebulan Naik 1.000 Kasus Covid-19, Wali Kota Solo Ancam Tutup Pusat Kuliner

Kegiatan lain revitalisasi badan usaha milik daerah melalui revaluasi aset dan penggalian usaha baru, pengembangan dan peningkatan investasi daerah, peningkatan efisiensi dan efektivitas penyusunan program berdasar agenda prioritas.

Kegiatan Prioritas

Program unggulan ketiga, di bidang pendidikan dan kesehatan melalui 10 kegiatan prioritas. Seperti dengan penyelenggaraan wajib belajar 12 tahun, pengembangan sarpras pendidikan, pengembangan pendidikan usia dini.

Akses pendidikan dasar dan pemberian beasiswa kuliah kepada anak dari keluarga tidak mampu, pengembangan pendidikan budi pekerti dalam pembinaan akhlak, termasuk etika dan estetika sejak dini di kalangan para peserta didik.

Juga peningkatan fasilitas dan jenis layanan kesehatan serta terjangkau secara kualitas, peningkatan kualifikasi dan pengembangan dokter dan tenaga medis yang tersertifikasi, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Program unggulan lainnya yaitu peningkatan sektor pariwisata dan industri kreatif, pembenahan tata ruang dan infrastruktur, investasi kebudayaan, pembinaan kepemudaan dan kesetaraan gender, serta kerja sama wilayah Solo Raya.

Visi Misi Bajo

Sementara pasangan Bagyo Wahyono-F.X. Supardjo mengusung visi Tercukupinya Sandang, Pangan, dan Papan di Kota Solo. Visi itu dijabarkan dalam misi mereka yakni menjadikan Solo mempunyai harkat, martabat, menjadi kota budaya, dan kota santun.

Selain itu Bajo ingin mewujudkan Solo sebagai kota gemah ripah loh jinawi, tata, titi, tentrem, kerta raharja. Mereka mengusung slogan perubahan satu hari untuk masa depan Solo melalui sejumlah program unggulan di berbagai sektor.



Seperti pemeliharaan anak yatim piatu dan orang terlantar dengan menyiapkan rumah tinggal, pendidikan, keterampilan serta lapangan pekerjaan. Ada juga pembinaan karakter kepemimpinan, kemandirian dan kedisiplinan mereka.

Kereta Api Bawah Tanah

Program lainnya pembuatan jalan layang untuk mengatasi kemacetan lalu lintas. Tak sampai di situ saja, ada rencana pembuatan rel kereta api bawah tanah yang didesain tahan gempa dan berdampingan sungai bawah tanah.

Untuk sungai bawah tanah akan dibuat sistem filter, tanggul, serta drainase untuk mencegah air sungai kotor dan banjir. Di bidang tata kelola kota ada program perbaikan pelayanan umum dan administrasi masyarakat semua jenjang.

Sementara untuk pemberdayaan masyarakat ada program pelatihan kerja, membantu permodalan serta pemantauan wirausaha bagi yang menganggur. Tujuannya agar masyarakat bisa lebih berdaya secara kemampuan dan keterampilan.

Bajo juga mempunyai program mengembalikan destinasi wisata dan budaya Solo. Konkretnya, mengembalikan Keraton Kasunanan Surakarta sesuai aspek fungsionalnya, mengembangkan wisata kuliner dan kampung wisata yang khas.

Perda Miras

Agar sektor pariwisata semakin berkembang, Bajo juga akan melakukan promosi Solo sebagai destinasi wisata unggulan. Tak kalah penting program peningkatan kepedulian masyarakat untuk menjaga yang terdampak Covid-19.

Selain itu Bajo akan menyiapkan tempat pelayanan kesehatan di puskesmas terdekat, meningkatkan disiplin protokoler kesehatan, serta bekerja sama dengan aparatur negara. Bidang kesetaraan dan pemerataan pendidikan juga prioritas.

Program unggulan lain Bajo yaitu menelurkan peraturan daerah (perda) minuman keras (miras).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya