SOLOPOS.COM - Ilustrasi transaksi nontunai (Solopos-Ahmad Baihaqi)

Solopos.com, SOLO – Warga Soloraya semakin melek digital. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan aplikasi pembayaran untuk keperluan sehari-hari. Ini berdampak pada pertumbuhan transaksi khususnya nontunai yang melejit sepanjang.

Head of District Solo Gojek Indonesia, Mariana Wijayanti, mengatakan perekonomian Soloraya bakal terus tumbuh. Salah satunya didorong dengan melesatnya transaksi aplikasi pembayaran Gopay yang notabene masuk produk teknologi finansial (Tekfin).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami optimistis bisa mendorong Indonesia maju lagi dari sisi perekonomian,” ujarnya, dalam talkshow Solo Industri Outlook di The Sunan Hotel Solo, Jumat (20/12/2019).

Dituding Punya Akun di Situs Porno, Begini Tanggapan Kemenkominfo

Mariana menjelaskan transaksi Gopay tumbuh 70 kali lipat dari Januari 2018 – Desember 2019. Sedangkan tagihan transaksi digital naik 21 kali lipat dibandingkan tahun lalu. Sementara jumlah pengguna aplikasi naik 14 kali lipat.

Di sisi lain, merchant Gofood kini sebanyak 40.000 mitra dengan 80% diisi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Adapun kontribusi mitra Gojek mencapai Rp50 triliun secara nasional.

Menurutnya, Kota Solo dikenal sebagai kota kuliner. Tren ini naik seiring dengan semakin mudahnya akses ke wilayah ini lewat tol trans Jawa. Alhasil, banyak orang luar kota datang ke Solo kemudian memesan aneka kuliner melalui Gofood.

Pertumbuhan Tekfin yang positif ini diperkuat dengan hasil survei anggota tahunan Asosiasi Financial Technology Indonesia (Aftech). Selain jumlah perusahaan yang melejit, investasi sektor ini juga meningkat sebesar 93% (year on year) pada 2018. Adapun penggunaan Tekfin paling banyak pada pendanaan online (P2P lending) dan pembayaran digital.

Di sisi lain, Aftech mencatat Tekfin sebagian besar melayani segmen masyarakat berpenghasilan menengan ke bawah dengan rata-rata pendapatan Rp5 juta-Rp15 juta/bulan. Sedangkan mayoritas konsumen Tekfin berlokasi di Jabodetabek khususnya Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, dan Bali. Sedangkan lintas pembayaran digital, pinjaman online, dan vertikal lainnya merupakan target pasar utama diikuti oleh sektor korporasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Gempa Magnitudo 5 Goyang Sukabumi

Untuk Tekfin pembayaran dari total 76 pemain tercatat laju pertumbuhannya 54% dari peningkatan transaksi e-money (akhir Desember 2018 – September 2019) dengan volume transaksi mencapai 490 juta serta total transaksi sebesar Rp95,75 triliun.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo pun mengamini industri jasa keuangan di Solo yang akan tetap bagus pada 2020. Kepala OJK Solo, Eko Yunianto, mengatakan industri jasa keuangan bakal mendorong pembiayaan di sejumlah sektor. “Di Solo ini pembiayaan yang paling besar di sektor infrastruktur dan orientasi ekspor. Tak ketinggalan adalah digitalisasi jasa keuangan,” paparnya.

Meskipun Tekfin tumbuh pesa, sektor perbankan diyakini masih memberikan sinyal positif pada tahun depan. Vice President Bank Mandiri Area Surakarta, Ony Suryono Widodo, yang diwakili oleh Tono Subagyo, menambahkan perbankan terus berinovasi lewat produk-produknya.

“Kami mencatat untuk kredit [2019] naik 10,15% dan dana pihak ketiga 8,5%. Kami berinovasi melalui platform baru,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya