SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Solopos.com, SLEMAN – Pemerintah Kabupaten Sleman membuka pendaftaran bagi calon transmigran yang akan diberangkatkan tahun ini. Ada empat kuota yang disediakan bagi warga Sleman yang ingin menjadi transmigran.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sleman, Sutiasih, mengatakan pada tahun ini Kabupaten Sleman mendapatkan kuota transmigrasi dari Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dengan dua daerah tujuan, yakni Mahalona, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, dan Padang Tarok, Sijunjung, Sumatra Barat.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

“Cuma sedikit kuotanya, karena dibagi-bagi untuk kuota DIY dari [pemerintah] pusat ke kabupaten/kota,” kata dia, Rabu (17/4/2024).

Berkaca dari tahun sebelumnya, jumlah kuota transmigran asal Kabupaten Sleman mengalami peningkatan. Dari dua KK pada 2023 menjadi empat KK yang akan diberangkatkan tahun ini. Tetapi bila merunut jauh ke belakang, jumlah kuota transmigran yang diberangkatkan dari Sleman jauh lebih banyak.

“Tahun 2023 dua KK, sebelumnya lagi lima KK, sebelumnya lagi lebih banyak,” tandasnya.

Jumlah calon transmigran di Sleman yang mengantre dan menanti untuk diberangkatkan sudah mencapai 20 KK. Namun, kata dia, angka tersebut bisa berkurang saat dilakukan verifikasi ulang.

“Kalau diverifikasi lagi bisa jadi kurang. Soalnya kadang sudah dapat kerjaan, kadang sudah berubah pikiran,” ujarnya.

Dibukanya kembali pendaftaran calon transmigran ini dapat menjadi opsi bila calon transmigran yang sudah mengantre mengundurkan diri.

Adapun persyaratannya, yakni WNI ber-KTP Sleman, berusia 18-50 tahun, sehat jasmani dan rohani, sudah menikah, belum pernah bertransmigrasi serta lolos seleksi yang digelar Disnaker.

Calon transmigran yang diberangkatkan nantinya mendapatkan fasilitas rumah siap huni hingga lahan pekarangan dan lahan usaha. Transmigran juga akan mendapatkan bantuan modal senilai Rp13 juta dari Pemkab Sleman.

Selain itu para transmigran juga akan mendapatkan jatah hidup selama 12 bulan untuk lahan kering dan jatah hidup 18 bulan untuk transmigran yang ditempatkan di lahan basah.

“Jatah hidup itu kewenangannya Kabupaten lokasi tujuan, bentuknya sembako, ada beras, minyak, lauk,” jelasnya.

Dia berharap dengan adanya program transmigrasi ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program ini juga diharapkan dapat membawa misi untuk pemerataan penduduk.

“Program ini tentunya membangun daerah yang tertinggal. Untuk kami daerah pengirim tujuannya untuk memberdayakan masyarakat supaya punya lahan sendiri untuk dikelola,” tegasnya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Program Transmigrasi Warga Sleman Dibuka, Ada Fasilitas Rumah hingga Modal Usaha Rp13 Juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya