SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN: Warga hunian sementara Gondang 1 mulai memproduksi pakan ternak alternatif berupa konsentrat. Pembuatan pakan secara mandiri dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pakan tambahan yang lebih murah.

Pelatih produksi pakan ternak alternatif, Sutresniwati mengatakan, pembuatan konsentrat dikhususkan untuk pakan sapi perah dan sapi potong.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

“Kebutuhan pakan ternak cukup tinggi pascaerupsi ini setelah pemerintah menggantikan sapi mati. Dengan pelatihan ini harganya lebih murah dibanding beli di pasaran,” katanya di shelter Gondang 1 Wukirsari, Selasa (14/6).

Ia menjelaskan, sebelum erupsi ada 6.000 ekor populasi sapi di Cangkringan dengan kebutuhan 30 ton konsentrat per hari. Rata-rata per ekor sapi butuh minimal 5-10 kilogram konsentrat. Kebutuhan pakan itu dihitung dari 10 persen berat badan sapi, diluar pakan rumput.

Dengan produksi sendiri, biaya pembuatan Rp1.500-Rp1.900 per kilogram. Jika membeli konsentrat, di pasaran harganya mencapai Rp2.600 per kilogram. “Satu ekor sapi bisa menghemat lima ribu, nutrisi juga bisa dikontrol,” katanya.(Harian Jogja/Akhirul Anwar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya