SOLOPOS.COM - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memberikan penjelasan terkait banjir di Kota Semarang, Jateng. (Instagram-@hendrarprihadi)

Banjir di Kota Semarang dinilai wali kota Hendrar Prihadi bukan hanya tanggung jawab pemerintah, warga pun setuju dengan pernyataan itu.

Semarangpos.com, SEMARANG – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menilai masalah banjir di Kota Semarang, ibu kota Jawa Tengah (Jateng), tak akan selesai jika hanya pemerintah yang berupaya mengatasinya tanpa adanya partisipasi dari masyarakat. Anggapan itu pun diamini publik dunia maya (netizen) yang kebanyakan mengaku sebagai warga Kota Semarang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pernyataaan tersebut disampaikan Hendi—sapaan akrab Hendrar Prihadi—melalui akun Instagramnya, @hendrarprihadi, Selasa (3/10/2017) sore. “Masalah banjir di Kota Semarang tidak akan tuntas jika hanya permerintah saja yang berupaya – mari #BergerakBersama saling mengingatkan,” tulis Hendi dengan menyertakan video yang memuat penjelasannya mengenai banjir.

A post shared by Hendi ( Hendrar Prihadi ) (@hendrarprihadi) on

Warganet pun setuju jika masalah banjir di Kota Semarang tak akan selesai jika masyarakat tak turut berpartisipasi. Menurut mereka, masyarakat hanya perlu meninggalkan kebiasaan membuang sampah sembarangan untuk berkontribusi mengatasi masalah banjir yang seakan tak ada ujungnya. “Sangat setuju juga semua masalah dilempar ke pemerintah masyarakat juga harus ikut cawe-cawe,” tulis pengguna akun Instagram @setyo.budhi.

“Kembali lagi ke masyarakat, kebiasaan buang sampah harus diperbaiki. Nanti kalau banjir, kasihan pemerintah harus mikir lagi, bangun jalan yang tinggi, keluarin uang lagi, kalau tidak sukses pembangunan jalannya? Kena komplain lagi,” ungkap pengguna akun Instagram @liliknuryanto.

“Kalau masyarakatnya masih buang sampah sembarangan sama aja bohong, walaupun pemerintahnya sudah nanganin juga masalah banjir,” papar pengguna akun Instagram @andri.oke.

Beberapa waktu lalu, Hendi memang sempat berkeluh kesah lantaran sampah menumpuk di salah satu sudut Kota Semarang. Sampah itu pun menyebabkan drainase mampet.

[Baca juga Drainase Mampet Gara-Gara Sampah, Wali Kota Berkeluh Kesah]

Dalam video yang diunggah, orang nomor wahid di ibu kota Jateng itu juga kembali berkeluh kesah tentang hadirnya sampah di tempat-tempat yang bukan semestinya. “Persoalan yang selama ini cukup menganjal adalah rasa partisipasi masyarakat dengan cara membuang sampah pada tempatnya. Jadi saluran itu bukan tempat sampah, sungai juga bukan tempat. Ini perlu bersama-sama. Enggak mungkin pemerintah ngomongin satu-satu ke warganya. Misalnya ada tetangganya yang buang sampah sembarangan yang diingetin,” jelas wali kota.

Meski demikian, sang wali kota menyatakan pemerintah juga masih terus berupaya mengatasi banjir di Kota Semarang. “Kami bisa sampaikan, kami sudah bisa mengatasi sebagian besar rob. Tapi persoalan banjir kalau lihat tiga hari hujan masih banjir kami rasa belum, bagamaina kemudian solusinya? Pasti pompanya skalanya harus lebih besar. Perlu dibuat polder penampungan yang lebih besar seperti yang sedang dikerjakan seperti di Kaligawe, Sawah besar. Itu sedang dibuat polder penampungan air saat hujan,” ungkap Hendi. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya