Solopos.com, BOYOLALI — Pasar Dibal, Kecamatan Ngemplak Boyolali, kembali ditutup untuk sementara, Senin (30/11/2020). Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi persebaran Covid-19.
Kepala Desa Dibal, Budi Setiono, mengatakan Pasar Dibal ditutup mulai Senin (30/11/2020) hingga Selasa (1/12/2020). Dia menjelaskan alasan penutupan pasar adalah karena ada beberapa warga yang tinggal di sekitar pasar yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
“Jadi untuk alasan kami yang pertama adalah untuk melindungi pedagang dan pengunjung pasar. Kedua, saat ini di lingkungan pasar ada yang positif Covid-19,” kata dia kepada wartawan, Senin (30/11/2020).
Liga Inggris: Chelsea Kontra Tottenham di Stamford Bridge Berakhir Skor Kacamata
Dia menjelaskan ada tiga warga yang tinggal di sekitar pasar yang terkonfirmasi positif. Di antaranya berinisial JS, DN dan AY. Sejauh ini pihaknya telah melakukan penyemprotan disinfektan di area pasar.
Penyemprotan dilakukan mulai Minggu (29/11/2020), Senin dan direncanakan kembali dilakukan pada Selasa (1/12/2020). Selanjutnya pasar yang dikelola pemerintah desa itu akan kembali buka pada Rabu (2/12/2020).
Mulai hari itu akan ada petugas Linmas yang ditugaskan untuk memastikan para pengunjung pasar menerapkan protokol kesehatan. “Para petugas dari Linmas akan memastikan pedagang dan pengunjung mematuhi protokol kesehatan. Mereka akan berjaga di empat pintu masuk pasar,” jelas dia.
Protokol Kesehatan
Menurut Budi, setiap pengunjung pasar baik pedagang maupun pembeli mestinya mematuhi protokol kesehatan seperti yang telah diarahkan pemerintah. Nantinya setiap pengunjung pasar juga wajib mengenakan masker. “Jika tidak memakai, akan disuruh pulang,” jelas dia.
Berdasarkan data yang ada, Pasar Dibal terdapat sekitar 200 pedagang. Baik yang ada di kios, los maupun oprokan. Sebelumnya pada akhir April 2020, pasar tersebut juga sempat ditutup karena adanya salah satu pedagang yang menjadi kontak erat kasus Covid-19.
Desember, Batas Akhir Pengajuan Penundaan UMK 2021 ke Pemkab Sukoharjo
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina, mengatakan berdasarkan data sebaran kasus per Kecamatan mulai 24-27 November, di Kecamtan Ngemplak memiliki jumlah kasus terbanyak, yakni 17 kasus.
“Pada 24-27 November terdapat tambahan 102 kasus. Dari jumlah itu tersebar di 17 Kecamatan. Terbanyak ada di Ngemplak sebanyak 17 kasus,” kata dia.