Solopos.com, SOLO--Warga RW 011 Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo membentuk kelompok tani. Hasil panen atau kegiatan bertani akan digunakan untuk mencegah stunting atau tengkes.
Ketua Kelompok Tani Makmur, Sukini, mendapatkan dukungan dari Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kota Solo untuk mengolah lahan di bantaran Bengawan Solo. Lahan satu petak akan ditanami sayuran.
“Kami sudah menyiapkan lahan yang tadinya ditumbuhi tanaman belukar. Lahan sudah diolah dengan pupuk dan akan ditanami sayur dua pekan lagi,” kata dia saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Minggu (18/4/2021).
Menurut dia, 30 anggota kelompok tani sudah membangun rumah bibit. Para anggota belum memiliki pengalaman bertani, tapi akan berkomitmen mengolah lahan dengan pembagian tugas bergiliran setiap sore atau sesuai waktu luang para anggota.
“Ini untuk ketahanan pangan masyarakat dan upaya mencegah stunting. Ada anak balita yang kekurangan gizi bisa diberikan sayuran hasil panen,” papar dia yang juga Ketua Pokja Kampung KB RW 011 Kelurahan Sangkrah.
Menurut dia, ada dua anak balita yang mengalami stunting di wilayah RW 011 Kelurahan Sangkah. Perlu upaya panjang untuk mencegah stunting, antara lain edukasi para remaja supaya tidak menikah dini, pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri, memastikan gizi saat 1.000 kehidupan pertama.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.