Solopos.com, BOYOLALI -- Sejumlah warga mengeluhkan beberapa lampu alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) atau traffic light di Kabupaten Boyolali sering mati.
Salah satunya di persimpangan Pasar Mangu, Ngesrep, Ngemplak, Boyolali.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Salah satu warga setempat, Suprihatin, 53, mengatakan matinya lampu bangjo tersebut cukup membahayakan para pengguna jalan. Setiap pengendara dari keempat arah sama sama menyeberang tanpa ada tanda yang mengatur.
Sesekali, ungkap dia, memang terlihat petugas supeltas yang mengatur lalu lintas. Namun, kerap kali tak ada petugas yang berada di lokasi dan membuat kendaraan menumpuk di satu lokasi.
“Pernah nyaris terjadi tabrakan antarsesama pengendara sepeda motor. Saat itu, anak-anak muda ugal-ugalan tanpa tengok kanan kiri,” ujarnya saat berbincang dengan
Dia menjelaskan arus lalu lintas sangat padat ketika jam berangkat sekolah dan jam pulang kerja. Pada saat jam tersebut, kata dia, suasana ruwet sangat terasa. Apalagi, aktivitas pedagang dan pembeli pasar masih cukup padat.
“Di situ, anak-anak sekolah, pekerja, dan aktivitas pasar bertemu. Akibatnya, jalanan macet. Lampu bangjo ndilalah enggak menyala sejak beberapa hari terakhir,” paparnya.
Salah satu pengendara motor, Nanang, 37, mengaku menjumpai lampu APILL di Jalan Boyolali–Semarang tepatnya di Bangak, Banyudono, Boyolali, sering mati. Meski pernah sempat menyala dan berfungsi normal, namun tak seberapa lama mati kembali.
“Saya sering menjumpai sewaktu jam kerja. Lalu lintas disana padat sekali, apalagi tidak ada petugas yang mengatur. Banyak warga masyarakat harus memberikan komentar di Sosial Media [Sosmed] Dinas Perhubungan [Dishub] baru diberikan perbaikan,” ujarnya.
Nanang berharap, petugas terkait segera tanggap untuk memperbaiki lampu bangjo ebelum menelan korban. Ia juga meminta ada petugas polisi di lokasi karena banyak pengendara ugal-ugalan yang membahayakan pengguna jalan lainnya.
“Kalau ada polisi, setidaknya mereka tak seenaknya narik gas motor. Ini jalan umum, bukan arena balapan,” ujarnya. (Tamara Geraldine)