SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor melintasi tempat relokasi TPS di RW X, Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu yang ditolak warga, Senin (13/1/2014). (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, DELANGGU—Warga RW X, Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu menolak keberadaan tempat pembuangan sampah (TPS) yang ada di lingkungan mereka. Penolakan itu merupakan buntut dari dipindahkannya TPS dari depan SDN 1 Delanggu ke sebelah selatan pasar darurat lapangan Merdeka.

Pantauan Solopos.com di lokasi, terdapat spanduk berwarna merah dengan ukuran sekitar 1,5 meter (m) x 5 m. Spanduk itu bertuliskan “Dilarang Buang Sampah Di Sini, Warga RW X Pemdes Delanggu”.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meski ada tulisan larangan, namun masih banyak warga yang tetap membuang sampah di tempat tersebut. Beberapa sampah bahkan sampai ada yang tercecer di pinggir jalan.

Salah satu warga RW X yang enggan disebutkan namanya mengatakan warga setempat menolak keberadaan TPS yang dipindah di dekat kampung mereka. Oleh sebab itu, warga memasang spanduk tersebut sebagai ungkapan penolakan keberadaan TPS.

Menurutnya, spanduk itu dipasang sejak Jumat (10/1). “TPS yang dipindah di wilayah kami menyebabkan bau sampah yang menyengat, sehingga kami protes,” katanya kepada Espos di lokasi, Senin (13/1).

Apalagi, sambung dia, sekitar 40 meter dari lokasi TPS, juga ada SDN 2 Delanggu. Pihaknya berharap kebijakan relokasi TPS tersebut untuk ditinjau kembali. Jangan sampai pemindahan TPS malah menimbulkan masalah yang baru.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Delanggu, Sri Mulyono, membenarkan adanya penolakan dari warga tersebut. “Iya, ada penolakan dari warga. Pemindahan TPS kemarin sifatnya memang masih sementara karena memakai Dam,” ungkapnya kepada Solopos.com di Delanggu, Senin.

Menurutnya, sampah yang ada di lokasi tersebut mayoritas bukan berasal dari warga setempat. Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, akhirnya pemerintah desa setempat akhirnya menyetop TPS yang ada di RW X.

“Untuk sementara tidak ada TPS di wilayah kami. Nanti akan kami koordinasikan dengan warga lebih lanjut,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pemindahan TPS berawal dari terganggunya kegiatan belajar mengajar di SDN 1 Delanggu. Saking terganggunya, murid di sekolah setempat sampai menyemprotkan pengharum ruangan di dalam kelas. Permasalahan sampah tersebut sudah ada sejak puluhan tahun silam.

Oleh sebab itu, per 1 Januari kemarin, Pemdes setempat akhirnya menutup TPS dan direlokasi ke RW X. Namun, pada kenyataanya TPS justru ditolak warga RW X.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya