SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Karanganyar (Espos)--Warga Dusun Punukan RT 6 RW XV Desa Ngadiluwih, Kecamatan Matesih melarang kendaraan roda empat melintasi jalan dusun setempat. Penutupan itu dilakukan lantaran jembatan di jalur ke dusun itu rusak. Jika kendaraan roda empat masih melewati jalan tersebut, maka dapat memperparah rusaknya jembatan.

Menurut salah satu warga setempat, Ahmad, 65, jembatan rusak sejak tiga bulan lalu. Setiap kali hujan, tiang penahan jembatan tidak kuat menahan derasnya arus air. “Jembatan itu sama sekali belum pernah diperbaiki sejak dibangun tahun 1956,” ungkap Ahmad.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Warga RT 6 bersepakat untuk menutup ujung jalan dusun menggunakan bambu yang dipasang melintang. Hanya sepeda motor yang dapat melewati jalan itu. Sedangkan mobil harus lewat jalan pinggir dusun. Bila jalan tersebut masih dilewati mobil, maka dapat memperparah kondisi jembatan.

Ekspedisi Mudik 2024

Usaha yang telah dilakukan warga untuk memperbaiki jembatan, yakni dengan menggalang dana swadaya. “Katanya juga mau ada dana bantuan dari PNPM, tapi sampai sekarang belum cair,” ujar warga lain, Romo Dimejo, saat ditemui Espos di Dusun Punukan, Selasa (11/5) siang.
Warga menyepakati, bagi rumah tangga yang tidak memiliki sawah, dipungut biaya pembangunan jalan Rp 150.000. Sedangkan rumah tangga yang memiliki lahan sawah dipungut biaya senilai Rp 300.000.

m87

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya