SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)--Belasan warga RW XXI Lemah Abang, Kadipiro, Banjarsari, yang tergabung dalam Forum Masyarakat RW XXI Lemah Abang mendatangi lokasi proyek pembuatan sumur dalam di wilayah RT 5/RW XXI, Minggu (5/12) siang.

Aksi tersebut sebagai bentuk protes terhadap proyek yang diklaim tidak dibutuhkan warga. Berdasar pengamatan Espos aksi dimulai sekitar pukul 10.30 WIB. Warga mendatangi lokasi proyek dengan berjalan kaki dari Poskamling setempat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sepanjang perjalanan warga membentangkan spanduk dan berteriak menolak pembangunan sumur dalam itu. Menurut mereka pembangunan sumur dalam potensial menjadikan sumur warga kering.

Selain itu, warga heran m sumur dalam dibuat di wilayah yang telah tercakup jaringan pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Solo. warga menilai telah terjadi manipulasi data persetujuan proyek pembangunan sumur. Seorang Ketua RT dituding melakukan intimidasi terhadap warga berinisial AG, asal RT 2/RW XXI.

“Dia bilang kepada saya bahwa warga yang menolak sumur dalam akan dipersulit dalam pembuatan surat-surat,” katanya. Sekretaris Forum Masyarakat RW XXI Lemah Abang, Wahono, menerangkan sebelumnya Ketua RW XXI, Wagiman WS, bersikap tidak proporsional saat menggalang tanda tangan persetujuan warga atas proyek pembuatan sumur dalam.

Ketika itu Wagiman meminta warga menyetujui rencana pembuatan sumur tetapi tidak menyebutkan ihwal sumur dalam. Saat itu warga beranggapan sumur dalam merupakan bantuan Pemkot Solo yang harus diterima. Sumur dalam sebagai pengganti jaringan PDAM yang akan dicabut.

Sumur dalam yang terletak di RT 5/RW XXI telah digarap dua pekan terakhir dan ditarget selesai pertengahan Desember. Sumur dalam diperuntukkan bagi warga RT 2,3 dan 4. Forum Masyarakat RW XXI Lemah Abang telah meminta pendampingan LSM untuk membicarakan hal tersebut dengan Pemkot.

Dalam waktu dekat warga berencana melayangkan surat protes kali kedua kepada Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi). “Kami sudah serahkan secara resmi kewenangan kepada LSM untuk menjembatani pembicaraan dengan Pemkot. Surat protes pertama tidak ditanggapi Walikota,” imbuh Wahono.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Solo, Agus Djoko Witiarso, menyatakan tidak tahu warga mana yang menolak sumur dalam. Agus mengatakan telah menerima daftar 150 tanda tangan warga berikut pernyataan persetujuan pembangunan sumur dengan nilai proyek Rp 300 juta itu.

Penandatangan persetujuan berasal dari RT 2,3 dan 4 RW/XXI Lemah Abang. Menurut dia, sumur dalam merupakan program pemerintah pusat dalam pengadaan air bersih di lingkungan permukiman.

kur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya