SOLOPOS.COM - Sejumlah sukarelawan SAR dari berbagai organisasi berkumpul untuk menyusun strategi pencarian laki-laki asal Dukuh Jarak, Desa Karanganyar, Plupuh, Sragen, Senin (18/1/2021) sore. (Istimewa/Trantib Plupuh)

Solopos.com, SRAGEN -- SP, 30, warga di Kecamatan Plupuh, Sragen, diduga mengakhiri hidupnya sendiri dengan terjun ke Sungai Bengawan Solo di wilayah Desa Karanganyar pada Senin (18/1/2021).

Informasi yang dihimpun Solopos.com, korban diduga mengalami depresi karena penyakit kulit menahun. Sekitar pukul 10.45 WIB, ia kedapatan melompat pagar di belakang rumahnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Aksi itu diketahui oleh keponakaannya, Khoirul Basir. Melihat pamannya berlari menuju tepi Sungai Bengawan Solo, Basir berusaha mengejarnya. Akan tetapi, sesampainya di tepi Sungai Bengawan Solo, ia tidak menemukan pamannya. Dia hanya menemukan jejak kaki di tepi sungai yang diduga milik pamannya.

25 Relawan Vaksin Sinovac di Bandung Positif Covid-19

Sejak saat itu, SP diketahui tidak kembali ke rumah. Pihak keluarga sudah mencari keberadaan SP, namun tidak ketemu.

“Sempat ada laporan yang menyebutkan dia sudah balik [ke rumah] karena ada orang yang melihat dia berjalan dari arah sungai. Namun, setelah dicek ke keluarga dan warga sekitar, orang itu dipastikan bukan dia [SP]. Itu ternyata beda orang. Ada dugaan kuat dia menceburkan diri ke sungai sehingga operasi pencarian korban dimulai,” terang rescuer Basarnas Pos SAR Solo, Gohan Wijayana, saat dihubungi Solopos.com melalui telepon.

SudahVaksinasi Masih Bisa Tertular Covid-19? Ini Penjelasannya

Sekitar delapan orang rescuer dari Basarnas Pos SAR Solo dikerahkan menuju lokasi. Mereka bergabung dengan puluhan anggota SAR dari berbagai organisasi seperti Poldes Sepat, BPBD Sragen, PMI Sragen, MTA, Himalawu dan lain-lain.

“Benar [ada laka air di Sungai Bengawan Solo]. Sekarang baru koordinasi untuk pembukaan operasi SAR,” jelas Koordinator Lapangan SAR Poldes Sepat, Bambang Sugianto.

Kasi Ketentraman dan Ketertiban (Trantib) Kecamatan Plupuh, Sragen, Bambang, saat dihubungi Solopos.com, Senin, menyampaikan sejak Senin pagi, laki-laki itu dikabarkan menghilang. Dia mengatakan pria yang mengalami depresi itu diduga melompat ke Sungai Bengawan Solo.

Keluarga Kadiyem Tinggal di Hutan Sudah Dapat Bantuan Pemkab Sragen Sejak 2013

“Korban ini mengalami depresi karena penyakit yang tak kunjung sembuh. Keluarga dan warga mencari sejak pagi tadi mencari-cari keberadaan laki-laki itu tetapi tidak ditemukan. Ada seorang saksi yang menerangkan kalau pada pukul 10.45 WIB, korban sempat berlari ke arah Bengawan Solo dan tidak kunjung kembali,” jelasnya.

Bambang mengatakan tim SAR gabungan berkumpul untuk upaya pencarian korban di sepanjang aliran Bengawan Solo. Sebelum pencarian, SAR gabungan menyusun rencana untuk membagi tim pencarian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya